Pemerintah Godok Protokol Kesehatan untuk Sektor Pariwisata

Sektor pariwisata mulai dipersiapkan untuk kembali dibuka. Sebab sektor yang pertama kolaps sejak munculnya virus corona.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Jun 2020, 20:15 WIB
Danau Toba Sumatera Utara (dok.Instagram@jokowi/https://www.instagram.com/p/Btzft4ZDXEH/Devita Nur Azizah

Liputan6.com, Jakarta - Memasuki masa kenormalan baru (new normal) Pemerintah Indonesia terus berbenah. Sektor pariwisata mulai dipersiapkan untuk kembali dibuka. Sebab sektor yang pertama kolaps sejak munculnya virus corona.

Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Odo RM Manuhutu mengatakan saat ini pemerintah tengah menggodok protokol kesehatan bagi sektor pariwisata.

"Kita sedang membahas dan draftnya sudah ada di Kementerian Kesehatan untuk nantinya dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan," kata Odo dalam Konferensi Pers Virtual Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Jumat (12/6/2020).

Odo menjelaskan, draft protokol kesehatan tersebut bukan hanya digagas oleh Kementerian Pariwisata dan pihak terkait. Didalamnya pun terdapat berbagai usulan dari asosiasi pengusaha di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.

Lewat protokol kesehatan sektor pariwisata ini nantinya akan memudahkan kementerian atau lembaga. Salah satunya bisa menimbulkan kepercayaan turis untuk datang ke destinasi wisata tersebut.

"Kalau ini dijalankan, bisa menimbulkan kepercayaan dan ini akan meningkatkan kedatangan turis," kata Odo.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Harus Dipatuhi

Turis berselancar di pantai Kuta dekat Denpasar di pulau resor Indonesia di Bali (3/5). Daerah ini merupakan sebuah tujuan wisata turis mancanegara dan telah menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal tahun 1970-an. (AFP Photo/Sonny Tumbelaka)

Maka, jika protokol kesehatan ini terbit, semua pihak terutama pelaku usaha industri pariwisata harus menerapkannya. Hal ini juga akan bermanfaat bagi semua pihak, bukan hanya pemerintah.

"Saya kira perubahan ini bukan hanya keinginan pemerintah, tapi juga warga yang ingin melakukannya," kata Odo.

Lagi pula lanjut dia, penerapan protokol kesehatan yang dibuat bukan sesuatu yang perlu diperhatikan. Tak akan jauh dari penggunaan masker, menjaga jarak aman, tidak berkerumun dan meningkatkan kebersihan.

Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya