Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyatakan kesungguhan pemerintah untuk pemulihan pariwisata domestik di tengah pandemi Covid-19.
Antara lain, mengurangi tingkat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) kelas C dan meningkatkan kunjungan wisman Kelas A dan B.
Advertisement
"Berdasarkan dari survei, trennya turis berada yang datang. Ini karena ongkos (tiket pesawat naik) akibat covid-19," tegas Luhut dalam webinar bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Utara via Zoom, Jumat (12/6/2020).
Luhut menjelaskan pandemi global covid-19 telah memukul perekonomian dunia secara signifikan. Sehingga sektor pariwisata domestik harus melakukan penyesuaian agar tetap bertahan, antara lain meningkatkan kunjungan wisman kelas A dan B yang dianggap mempunyai kemampuan untuk menjangkau lonjakan harga tiket pesawat.
Di sisi lain, pemerintah juga gencar meningkatkan penerimaan negara dari wisatawan domestik. Tak tanggung-tangung Luhut mematok dari awalnya 55 persen menjadi 70 persen.
"Ini semua masuk program pertama yang disiapkan pemerintah, untuk pemulihan UMKM dan Parekraf (Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif)," ujarnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Sementara itu, Program kedua ialah meluncurkan empat program untuk wisatawan domestik seperti In City Activation, Staycation, Roadtrip, dan Epic Sale. Lalu, Program ketiga ialah mempercepat pengembangan desa wisata berdasarkan One Village One Product (OVOP).
"Pada program ini akan menampilkan produk-produk kreatif buatan masyarakat desa. Saat ini, baru ada 10 desa di sekitar kawasan Danau Toba yang akan menjadi program percontohan OVOP," terangnya.
Luhut menambahkan, Program keempat yaitu Kartu Pra-kerja dan Pelatihan gratis yang telah digulirkan pemerintah pada beberapa bulan lalu. Sedangkan, Program kelima berupa penyediaan bantuan lewat dana PKBL/CSR oleh BUMN salah satunya CSR PT Pertamina (Persero)
Untuk itu, dirinya meminta seluruh pemerintah daerah aktif mensosialisasikan serta memfasilitasi berbagai insentif yang bisa dinikmati oleh para pelaku usaha di sektor pariwisata yang terdampak pandemi ini.
"Apalagi di Sumatra Utara banyak destinasi wisata menarik, seperti kawasan Danau Toba. Kalau enggak buat program di sana, nanti yang menikmati di tempat lain," pungkasnya.
Merdeka.com
Advertisement