Liputan6.com, Jakarta - Ramai dibicarakan publik belakangan ini, dr. Reisa Broto Asmoro mengaku tidak memperhatikan komentar miring tentang dirinya yang kini bergabung dalam Tim Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
"Komentar nyinyir jarang sekali saya perhatikan, karena kalau kita lihat, semua hal itu pasti ada pro dan kontranya, kalau misalnya yang diberikan itu suatu kritikan yang membangun, tentu akan saya manfaatkan, saya terima dengan baik," ujar Reisa di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (12/6/2020).
Advertisement
"Tapi, kalau hanya sekadar superficial atau orang-orang yang tidak mengenal dengan baik atau tahu situasinya, lebih baik kita ambil yang positifnya saja," dia melanjutkan.
Runner up Putri Indonesia 2010 itu bahkan mengaku tidak mengetahui bahwa penunjukan dirinya disebut-sebut mengikuti Miss Thailand 2008 yang menjadi asisten juru bicara penanganan Covid-19 di negaranya.
"Saya baru tahu malah, jadi enggak pernah ngikutin berita tentang pengangkatan Miss Thailand, jadi begitu banyak yang membandingkan saya baru tahu," kata Reisa seperti dikutip Antara.
Menurut dia, penunjukan dirinya untuk bergabung dalam Tim Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dikarenakan latar belakang dirinya yang sering memberikan edukasi dan berbagi ilmu soal kesehatan kepada masyarakat luas.
Hal ini sejalan dengan kondisi saat ini di mana Indonesia memasuki adaptasi kebiasaan baru yang membutuhkan komunikasi yang lebih baik dan komprehensif kepada masyarakat.
"Karena visi dan misi yang sama ini, akhirnya saya diminta bergabung dengan tim komunikasi Gugus Tugas Covid-19, untuk mengedukasi masyarakat disiplin dengan protokol kesehatan," kata Reisa.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Komunikasi Publik yang Baik
Reisa mengungkapkan dapat membentuk komunikasi publik yang lebih baik dan komprehensif menjadi tantangan dirinya saat bergabung dalam tim komunikasi Gugus Tugas Covid-19. Sehingga, dia berharap berbagai upaya yang telah dilakukan Gugus Tugas dan pemerintah dapat diterima dengan baik oleh masyarakat luas.
"Tentunya saya lihat dibutuhkan komunikasi publik yang lebih baik, sehingga bisa menjawab apa sih yang dibutuhkan oleh masyarakat," ujar Reisa.
Advertisement