Tiga Kesalahan Ini Bisa Bikin Performa Motor Menurun

Seperti halnya tubuh manusia, sepeda motor pun juga membutuhkan perawatan. Hal itu agar performa selalu terjaga.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Jun 2020, 12:06 WIB
Astra Honda Authorized Service Station (AHASS) memberikan apresiasi kepada konsumen yang telah menggunakan hak suaranya, berupa diskon 30 persen jasa service

Liputan6.com, Jakarta Seperti halnya tubuh manusia, sepeda motor pun juga membutuhkan perawatan. Hal itu agar performanya selalu terjaga.

Namun dalam melakukan perawatan, tidak sedikit yang melakukan kesalahan penanganan atau perawatan sepeda motor, baik matik maupun kopling.

Menurut Oke Desiyanto, Safety Riding Supervisor Astra Motor Jateng, ada tiga hal yang sering dilupakan pemilik motor dalam melakukan perawatan kuda besinya.

Pertama, tidak teratur mengganti oli mesin, girboks (gardan), suspensi dan rem. Selain itu kualitas pelumas harus tetap terjaga agar komponen mesin tidak cepat aus dan tidak kotor karena siklus pergantian yang rutin, termasuk girboks.

Oli suspensi depan dan oli rem walau tidak habis juga harus diganti secara berkala karena umur pemakaian agar kinerja kembali normal dan kenyamanan kembali terasa.

Kedua, tidak teratur mengganti filter udara dan busi kendaraan. Hal ini penting karena filter udara bertugas agar udara yang masuk ke saluran pembakaran bersih, sehingga pembakaran optimal dan dinding silinder tidak baret.

"Selain itu harus mampu menyediakan sejumlah aliran udara yang dibutuhkan, jika kotor maka potensi udara kurang dan kotoran akan terjadi," jelasnya.

Sementara busi merupakan komponen utama untuk melahirkan tenaga yang optimal. Bisa dipastikan kinerja mesin menurun jika komponen itu tidak diganti.

 


Jarang Bersihkan CVT

Ketiga, tidak teratur membersihkan sistem penggerak. Untuk motor matic adalah sistem CVT, dan selain matic menggunakan rantai dan gear atau gardan.

Sistem CVT ini adalah multi fungsi, selain menghubungkan tenaga dari mesin ke roda belakang, tugas berikutnya sekaligus merubah rasionya tenaga dan torsi ke roda belakang. Sistem CVT menggunakan sabuk dan permukaan halus drive untuk bekerja.

Motor selain skutik, komponen transmisi yang bertugas merubah rasio tenaga dan kecepatan mesin tergabung di dalam mesin sekaligus koplingnya, sehingga tugas rantai hanya meneruskan putaran dari mesin ke roda, walaupun ada perbandingan gir tapi bersifat final atau fix. Dalam artian lain tidak bisa berubah setiap saat.

"Jika ada kotoran atau kurangnya perawatan maka sudah dipastikan kinerja mesin akan bertambah berat dan akhirnya terjadi boros," tutupnya.

Sumber: Otosia.com

Penulis: Nazarudin Ray

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya