Ikappi Sebut 51 Pedagang Pasar di Jakarta Positif Covid-19

Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) mencatat 51 pedagang di 8 pasar Jakarta positif covid-16 selama masa pandemi berlangsung.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 13 Jun 2020, 08:33 WIB
Salah satu pedagang menggunakan face shield dan sarung tangan saat melayani pembeli di Pasar Senen, Jakarta, Senin (1/6/2020). Saat era new normal, para pedagang di pasar rakyat diwajibkan menggunakan masker, face shield, dan sarung tangan selama beraktivitas. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) mencatat 51 pedagang di 8 pasar Jakarta positif covid-16 selama masa pandemi berlangsung.

Ketua Bidang Keanggotaan DPP Ikappi Dimas Hermadiyansyah membenarkan terdapat satu pedagang pasar meninggal dan berasal dari Pasar Mester Jatinegara, Jakarta Timur.

"Ya benar (satu meninggal), datanya ada,”katanya, Sabtu (13/6/2020).

Dimas meminta pemerintah meningkatkan perhatian penyebaran corona di pasar. "Sudah semestinya pasar diperhatikan lebih untuk diselamatkan dari penyebaran covid-19," ucapnya.

Berikut rinciannya:

18 orang dari Pasar Perumnas Klender

14 orang dari Pasar Rawa Kerbau

9 orang dari Pasar Serdang Kemayoran

5 orang dari Pasar Kramat Jati

2 orang dari Pasar Kedip Kebayoran Lama

1 orang dari Pasar Mester Jatinegara

1 orang dari Pasar Lontar1 orang dari Pasar Obor Cijantung.


Ditutup Sementara

Sejumlah pedagang di beberapa pasar di DKI Jakarta dinyatakan positif virus Corona Covid-19 setelah mengikuti tes swab. Akibatnya, pasar-pasar tersebut ditutup sementara.  

Direktur Umum Perumda Pasar Jaya, Arief Nasruddin, menyatakan pihaknya telah melakukan tet swab terkait virus Corona Covid-19 terhadap pedagang di 19 pasar. Saat ini, pasar-pasar ditutup sementara selama tiga hari untuk dilakukan penyemprotan disinfektan.

Dia menyatakan, awalnya melakukan penutupan sejumlah pasar hanya dengan waktu 1x24 jam saja.

"Kemarin ini serentak semuanya ditutup selama tiga hari karena memang setelah dianalisis oleh pendapat ahli setelah penyemprotan itu butuh 3 hari untuk ditutup," kata Arief saat diskusi virtual bersama wartawan Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (11/6/2020).

Dia menyatakan, terdapat sejumlah pasar yang masih menunggu hasil tes swab. Namun saat ini juga ikut dilakukan penyemprotan cairan disinfektan untuk mencegah penyebaran virus corona.

"Yang belum seperti Pasar Kebayoran Lama hasilnya belum keluar, Pesanggrahan belum keluar, Pondok Labu belum keluar, ya kita belum melakukan penutupan, tetapi penyemprotan tetep dilakukan," jelasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya