Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah berencana meningkatkan jumlah turis domestik di masa kenormalan baru (new normal). Sebab, pandemi Covid-19 ini membuat turis mancanegara memilih berwisata di negara alasannya.
"Ada upaya untuk meningkatkan sektor pariwisata domestik dari 55 persen menjadi 70 persen," kata Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi Odo RM Manuhutu dalam Konferensi Pers Virtual Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, ditulis Sabtu (13/6/2020).
Advertisement
Namun di era kenormalan baru ini, perlu strategi baru dalam meningkatkan keinginan masyarakat untuk berwisata. Salah satunya dengan mengkampanyekan destinasi wisata lokal dengan menggunakan tagar tertentu di sosial media.
"Kalau di Padang misalnya pakai hastag di padang aja (#dipadangaja), " kata Odo.
Odo mengatakan selama pembatasan pergerakan orang ini, masyarakat yang ingin berwisata disarankan mendatangi tempat yang ada di wilayahnya. Pihaknya juga berkoordinasi dengan dinas pariwisata di 34 provinsi untuk melakukan promosi destinasi wisata yang potensial di wilayahnya.
"Jadi mendorong kegiatan yang bersifat disitu aja," kata Odo.
Pengusaha di sektor ini juga diminta untuk kreatif dan memberikan promosi berupa diskon bagi turis domestik. Misalnya potongan harga bagi turis ber-KTP lokal.
Cara ini diharapkan bisa meningkatkan angka jumlah turis di masing-masing wilayah. Odo memperkirakan dalam dua sampai 3 bulan kedepan, turis domestik akan melakukan perjalanan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dibuka Bertahap
Setelah itu, perlahan wisata tingkat kota dan kabupaten dibuka sebelum akhirnya dibuka jalur wisata antar negara. Dengan begitu peningkatan jumlah turis domestik ini akan berdampak pada kepercayaan turis mancanegara.
Di tengah pademi corona ini, Odo menilai destinasi wisata berbasis alam dianggap cocok dengan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Seperti destinasi wisata di kawasan pegunungan yang cocok dengan konsep PSBB.
"Kalau geo side ini kan antar turis juga berjauhan, ini sedang didiskusikan apakah cocok dilakukan PSBB bagi destinasi tersebut," ungkap Odo.
Dia menambahkan kegiatan di alam sesuai dengan kebijakan PSBB yang melarang adanya kerumunan. Hal ini pun akan dibahas bersama Gugus Tugas Penanganan Covid-19.
Sebab sudah lama destinasi wisata berbasis alam ini mulai digandrungi turis domestik dan dilirik turis mancanegara.
"Inilah kekuatan Indonesia, kita punya banyak sekali destinasi nature base," kata Odo mengakhiri.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement