Liputan6.com, New York - Di tengah pandemi Virus Corona COVID-19, penyebaran disinformasi atau "infodemic" memiliki dampak yang sangat berbahaya dan dapat memicu kekerasan serta memecah belah komunitas.
Untuk melawan dampak negatif infodemic ini, Indonesia bersama 12 negara lain (Afrika Selatan, Australia, Chile, Georgia, India, Latvia, Lebanon, Mauritius, Meksiko, Norwegia, Perancis, Senegal) memprakarsai "Cross-Regional Statement on Infodemic in the Context of COVID-19", yang telah memperoleh dukungan dari 132 negara anggota PBB, 12 Juni 2020.
Menteri Luar Negeri RI, Retno L.P. Marsudi mengharapkan pernyataan bersama infodemic di PBB ini, akan semakin mempererat kerja sama internasional dalam mengatasi dampak disinformasi kala pandemi.
Baca Juga
Advertisement
Lebih lanjut, Menlu Retno menyampaikan upaya serius Indonesia menyangkut hal ini.
"Indonesia selalu berupaya mengedepankan fakta dan sumber resmi terkait Virus Corona COVID-19, untuk menghindari timbulnya mispersepsi informasi," demikian ditegaskan Menlu Retno.
Pernyataan bersama ini meminta semua pihak untuk segera mengatasi penyebaran disinformasi, dan menegaskan pentingnya akses yang dapat dipercaya, faktual, akurat dan informasi berbasis sains. Kerja sama antara negara-negara, sistem PBB, organisasi regional, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya seperti pekerja media, media sosial, serta LSM memiliki peran penting untuk membantu mengatasi infodemic.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Diharapkan Dapat Tingkatkan Kesadaran Masyarakat
Wakil Tetap RI untuk PBB di New York, Duta Besar Dian Triansyah Djani mengharapkan agar prakarsa ini dapat semakin meningkatkan kesadaran masyarakat, baik di tingkat nasional maupun internasional, untuk selalu mencari informasi dari sumber-sumber yang terpercaya dan tidak mudah terpengaruh oleh berita palsu mengenai COVID-19 yang banyak beredar saat ini.
"Kita harus lebih bijak dalam menyaring informasi maupun data yang tersedia, serta memastikan keakuratan informasi yang diterima, sebelum menyebarluaskan ke pihak-pihak lain," tambah Dubes Djani.
Pernyataan bersama ini juga menekankan peran kunci media yang independen dan bertanggungjawab dalam meningkatkan transparansi, akuntabilitas dan kepercayaan, sebagai faktor penting untuk memastikan dukungan dari masyarakat umum, sebagai bagian dari upaya kolektif melawan COVID-19.
Cross-Regional Statement on Infodemic ini diharapkan akan semakin memperkuat sejumlah seruan dari berbagai tokoh, termasuk pernyataan Sekjen PBB, Antonio Guterres di forum PBB mengenai pentingnya dialog dan upaya bersama dalam melawan infodemic, guna membantu mewujudkan dunia yang lebih sehat, adil, dan tangguh.
Advertisement