Liputan6.com, Jakarta - Pasca dilonggarkannya pembatasan sosial secara bertahap mulai 8 Juni lalu sebagai masa transisi, penumpukan penumpang commuter line mulai terlihat di beberapa stasiun keberangkatan.
Untuk itu, pada fase transisi berikutnya, yakni pada 15 Juni mendatang, akan dilakukan penambahan commuter line untuk memfasilitasi warga yang hendak bepergian.
"Tanggal 15 Juni itu akan ada penambahan, (karena) hari pertama banyak instansi pemerintah kantor-kantor yang sudah menerapkan WFO, jadi artinya pada tanggal 15 itu akan ada penambahan kereta commuter dalam jumlah yang signifikan," ujar direktur utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), Didiek Haryanto, Sabtu (13/6/2020).
Baca Juga
Advertisement
Belajar dari fase sebelumnya, lanjut Didiek, terjadi lonjakan penumpang mencapai 150 ribu orang. Sehingga, Didiek menyebutkan perlu ada penyesuaian jumlah commuter yang akan beroperasi untuk memfasilitasi lonjakan penumpang ini nantinya.
"Rata-rata di hari Senin (8/6) kemarin itu, pagi saja itu sekitar 150 ribu penumpang," ujar Didiek.
"Karena kemarin terjadi penumpukan di beberapa stasiun pemberangkatan. Kita harus mengatur dengan baik karena tidak ada keseimbangan antara demand dan supply. Supply dari kereta commuter ini terbatas, karena jumlah perjalanan sekarang sudah kita tambah dari 770 menjadi 938," sambung Didiek menjabarkan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jam Sibuk
Bahkan, pada jam sibuk mulai dari pukul 6.00 WIB - 8.00 WIB, Didiek mengatakan bahwa perjalanan kereta memiliki tenggang 5 menit sekali. Hal ini, kata Didiek, harus segera ditangani dengan melibatkan seluruh pihak terkait agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
"Ini tidak mudah, karena melibatkan pihak-pihak yang berkompeten, pihak yang berkepentingan, sehingga masing2 mempunyai tugas dan tanggung jawabnya," kata Didiek.
Advertisement