Begini Cara Memperlakukan Motor Kopling yang Benar

Mengendarai motor koling tentu tidak semudah skutik yang pengoperasiannya tinggal gas rem saja. Pada motor kopling, pengendara mesti menarik tuas kopling dan memindahkan posisi gigi secara manual.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Jun 2020, 10:09 WIB
Cek Throttle Gas dan Tuas Handle Kopling sebelum melakukan offroad (PT Astra Honda Motor)

Liputan6.com, Jakarta - Mengendarai motor koling tentu tidak semudah skutik yang pengoperasiannya tinggal gas rem saja. Pada motor kopling, pengendara mesti menarik tuas kopling dan memindahkan posisi gigi secara manual. 

Namun menggunakan persneling yang tidak sesuai dengan kecepatannya selain membuat konsumsi bahan bakar menjadi boros, juga dapat mengakibatkan komponen terkait cepat rusak.

Soal penggunaan gigi dan tingkat laju motor, Safety Riding Supervisor Astra Motor Jateng, Oke Desiyanto membagi pengetahuan pengoperasian kopling yang benar.

Bagi pemula seringkali melakukan kesalahan ini. Misalnya, gigi 1 digunakan untuk mencapai kecepatan tinggi atau gigi tinggi digunakan untuk melawan berat kendaraan (kecepatan rendah atau pelan).

Akibatnya, bahan bakar yang deras untuk kecepatan tinggi, hanya digunakan untuk mencapai kecepatan yang rendah atau gigi tinggi dipaksa untuk melayani beban yang harusnya menggunakan persneling rendah.

"Itu semua terbalik dan tidak sesuai penggunaanya. Yang terjadi selain boros bahan bakar, komponen yang bergesekan dalam mesin akan lebih cepat aus karena mengalami stres yang tidak seharusnya," terang Oke.

Menurut Oke, setiap gigi persneling memiliki tugas sendiri dan kemampuannya terbatas untuk menghasilkan kecepatan.

Tugas gigi rendah adalah membantu mesin menghasilkan torsi yang kuat, digunakan untuk start awal dan berjalan pelan melawan berat kendaraan, penumpang dan kondisi jalan.

Tugas gigi yang lebih tinggi adalah membantu mesin menjaga kecepatan tertentu, melawan aliran udara dan meraih kecepatan lebih tinggi.


Jaga Putaran Mesin

Persneling tertinggi membantu mesin menurunkan putaran mesin tanpa mengorbankan kecepatan kendaraan sehingga menghasilkan keiritan.

"Gunakan gigi presneling sesuai dengan yang dibutuhkan, jika melawan berat gunakan gigi rendah," imbuhnya.

Patokan pindah gigi, jelas Oke, bisa dengan merasakan putaran mesin terasa ringan atau menjaga agar putaran mesin diangka sekitar 3.000 sampai dengan 4.000 rpm. Jika mesin berputar di atas atau di bawah angka tersebut maka segera pindah gigi.

"Pindah ke gigi lebih tinggi jika rpm diatas 4.000, dan sebaliknya pindah ke gigi lebih rendah jika dibawah 3,000," tukasnya.

Untuk mengekstrak atau memaksa mengeluarkan torsi mesin maksimal, bisa ditahan untuk tidak pindah dari gigi rendah.

"Untuk mendapatkan tenaga mesin atau kecepatan paling maksimal dengan menggunakan gigi tinggi sesuai dengan kecepatannya saat pergantiannya," pungkasnya.

Sumber: Otosia.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya