Cek Fakta: Tidak Benar Hantaravirus Muncul Setelah Wabah Covid-19

Beredar klaim kemunculan Hantavirus setelah Wabah Covid-19, benarkah?

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 13 Jun 2020, 19:35 WIB
Beredar klaim kemunculan Hantavirus setelah Wabah Covid-19, benarkah?

Liputan6.com, Jakarta- Beredar klaim kemunculan virus baru setelah virus corona baru (Covid-19) mewabah bernama Hantavirus.

Kabar tersebut diunggah akun Instagram @pemudahijrah81, pada 25 Maret 2020.

Berikut keteranganya:

Belum usai China pulih dari hantaman Virus Corona COVID-19, muncul virus baru yang lebih mematikan. Ya, daya membunuh virus baru yang dijuluki Hantavirus ini ternyata lebih cepat, hanya dalam hitungan jam..Dalam laporan yang dikeluarkan Global Times, Rabu 25 Maret 2020, seorang pria asal Provinsi Yunnan China meninggal setelah terpapar Hantavirus saat naik bus menuju Provinsi Shandong. Akibatnya, seluruh penumpang lainnya menjalani tes..Apa itu Hantavirus? Menurut Pusat Pengendalian Penyakit, virus yang satu ini menyebar lewat tikus dan lebih mematikan dari Virus Corona COVID-19. Orang yang terinfeksi akan mati dalam hitungan jam saja.."Hantaviruses yang di Amerika dikenal dengan 'Dunia Baru' Hantavirus dan virus ini dapat menyebabkan Hantavirus pulmonary syndrome (HPS). Hantavirus yang lain dikenal dengan 'Dunia Lama' Hantavirus yang kebanyakan di Eropa dan Asia. Virus yang ini menyebabkan Hemorrhagic fever dengan renal syndrome (HRFS)," tulis CDC di situs resminya..Kemunculan Hantavirus ini membuat panik karena bersamaan dengan mewabahnya Virus Corona COVID-19 yang telah menginfeksi sebanyak 400 ribu orang lebih dan telah membunuh puluhan ribu orang di seluruh penjuru dunia..Yang sedikit melegakan, meski daya membunuhnya lebih dasyat dari Virus Corona COVID-19 namun virus ini tak menular dari satu manusia ke manusia. Berbeda dengan COVID-19 yang dapat menular sehingga saat ini telah menyebar"

Benarkah Hantavirus baru muncul setelah Covid-19? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

 


Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim Hantavirus baru muncul setelah Covid-19, menggunakan Google Search dengan kata kunci 'Hantavirus muncul'.

Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "5 Fakta Hantavirus dan Perbedaannya dengan Corona Covid-19" yang dimuat situs liputan6.com, pada 25 Maret 2020.

Artikel tersebut menjelaskan, Hantavirus bukanlah virus baru yang ditemukan setelah Covid-19. Virus dari tikus ini sudah ada sejak 1981, tepatnya saat terjadinya perang Korea.

"Hantavirus pertama kali muncul pada 1950 di tengahj Perang Korea (namanya diambil dari Sungai Hantan). Ini disebarkan oleh tikus dan menyebar kalau manusia menelan cairan mereka," kata seorang ilmuwan asal Swedia, Dr Sumaiya Shaikh.

Hantavirus bisa ditemukan di seluruh dunia. Virus ini tersebar luas di Asia Timur terutama China, Rusia dan Korea. Di Amerika, Hantavirus menyebabkan penyakit yang berbeda yang dikenal sebagai sindrom paru Hantavirus.

Dr Sumaiya Shaikh juga menjelaskan jika warga dunia tak perlu panik akan Hantavirus. Virus ini tidak menyebar seperti Covid-19. Virus ini tidak menyebar antarmanusia.

"Jangan panik, kecuali Anda berencana untuk makan tikus," ujarnya.

Asal usul Hantavirus yang terkait tikus jenis Apodemus agrarius juga dijelaskan dalam situs US National Library of Medicine, National Institute of Health.

Penelusuran menggunakan Google Search dilanjutkan dengan kata kunci 'Hantavirus lebih mematikan'. Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Muncul Kasus Hantavirus di China, Lebih Mematikan dari Corona COVID-19?" yang dimuat situs liputan6.com, pada 25 Maret 2020.

Artikel tersebut menyatakan, Meskipun negara-negara di seluruh dunia dalam siaga tinggi karena ketidakpastian seputar penyebaran Corona COVID-19, tidak ada indikasi bahwa hantavirus merupakan ancaman kesehatan masyarakat global.

Menurut CDC, kasus-kasus hantavirus jarang terjadi, dan mereka menyebar sebagai akibat dari kontak yang dekat dengan urine hewan, kotoran atau air liur.

Jenis tikus yang dapat membawa virus juga tak sembarangan. Jenis tikus yang menularkan virus ini bisa menyebar hanya lewat perantara udara.

"Hantavirus yang menyebabkan penyakit manusia di Amerika Serikat tidak dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain," kata CDC di situs webnya.

 


Kesimpulan

Hantavirus bukanlah virus baru yang ditemukan setelah Covid-19. Virus dari tikus ini sudah ada sejak 1981, tepatnya saat terjadinya Perang Korea. 

Meskipun negara-negara di seluruh dunia dalam siaga tinggi karena ketidakpastian seputar penyebaran Corona COVID-19, tidak ada indikasi bahwa hantavirus merupakan ancaman kesehatan masyarakat global.

Banner Cek Fakta: Salah (Liputan6.com/Triyasni)

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya