PMI Jatim Bantu Alat Semprot Disinfektan ke Pesantren

Penyaluran bantuan tersebut agar pengurus maupun santri bisa secara mandiri dan berkelanjutan mempersempit penyebaran COVID-19 khususnya di lingkungan ponpes.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Jun 2020, 02:00 WIB
Warga mendonorkan darahnya di kantor PMI DKI Jakarta, Jumat (24/6). Meskipun terdapat penurunan, namun stok darah di Ibu Kota relatif aman selama Ramadan dengan jumlah sekitar 800-1.500 kantong perhari. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Jatim, menyalurkan alat semprot dan cairan disinfektan ke lembaga-lembaga pendidikan Islam untuk membantu memerangi penyebaran virus corona COVID-19 di daerah tersebut, khususnya di lingkungan pondok pesantren.

"Penyaluran bantuan tersebut agar pengurus maupun santri bisa secara mandiri dan berkelanjutan mempersempit penyebaran COVID-19 khususnya di lingkungan ponpes," kata Ketua Harian PMI Provinsi Jawa Timur Soebagyo SW melalui sambungan telepon, Sabtu, 13 Juni 2020.

Dia menuturkan, sebelumnya PMI tingkat kabupaten dan kota se-Jatim secara serentak menyemprot disinfektan di lingkungan ponpes menjelang diaktifkannya kegiatan pendidikan, dilansir dari Antara.

Agar penyemprotan disinfektan dapat dilakukan secara terus menerus, pihaknya mendistribusikan alat semprot (sprayer) dan cairan disinfektan kepada PMI kabupaten dan kota untuk disalurkan kembali ke ponpes.

PMI Jatim sudah mengirim surat edaran kepada jajarannya untuk segera mendistribusikan bantuan 'handsprayer' ke ponpes dan berkoordinasi dengan pengasuh/pengurus untuk keterlibatan santri dalam upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

Selain itu, personel PMI diharuskan memberikan bimbingan atau edukasi tentang teknis penggunaan 'handsprayer' dan cara pencampuran cairan disinfektan kepada warga ponpes agar sesuai dengan petunjuk aman penggunaan.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini


Gerakan Bantu Pemerintah

Petugas pemadam kebakaran Jakarta Pusat saat menyemprotkan disinfektan di Pasar Rawasari, Jakarta, Kamis (11/6/2020). Penyemprotan dilakukan sebagai tindak lanjut setelah 13 pedagang dan 1 petugas kebersihan positif Covid-19 berdasarkan tes swab beberapa waktu lalu. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Mengingat kuantitas ponpes di Jawa Timur, sedangkan alat semprot dan cairan tersebut yang diberikan terbatas, maka bantuan diberikan kepada ponpes sesuai hasil assesment berdasarkan rekomendasi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jatim.

Sementara, Humas PMI Provinsi Jatim Priska menambahkan gerakan disinfeksi secara serentak di sejumlah titik merupakan salah satu langkah memutus mata rantai penyebaran virus yang bisa menyebabkan kematian ini.

Dalam pelaksanaannya, pihaknya bekerjasama dengan TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dinas kesehatan dan institusi lainnya di fokuskan ke tempat ibadah, ponpes, perkantoran serta fasilitas umum lainnya.

"Gerakan ini dilakukan sebagai upaya membantu pemerintah dalam mendukung pemberlakuan normal baru sekaligus untuk memutus penularan COVID-19, karena disinfeksi akan menjadi rutinitas," tambahnya.

Sebelum diberlakukan normal baru tim relawan PMI turun melakukan penyemprotan lebih intensif. Targetnya ialah seluruh tempat ibadah dan ponpes steri sebelum para santri memulai aktivitas.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya