Liputan6.com, Jeneponto - Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah ikut menyalati jenazah Khaerul Fatta Ampa (12 tahun) yang meninggal karena bencana banjir di Kabupaten Bantaeng.
Salat jenazah ini dilakukan saat Gubernur HM Nurdin Abdullah melakukan peninjauan ke lokasi terdampak di Kampung Beru, Kelurahan Bonto Atu, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng dan melayat ke rumah duka, Sabtu (13/6/2020).
"Bapak yang sabar dan kuat, Insya Allah almarhum diterima di sisiNya," kata Nurdin saat bertemu ayah Khaerul, dilansir Antara.
Baca Juga
Advertisement
Tujuh kelurahan dari dua kecamatan yang dilanda banjir, yakni Kecamatan Bantaeng dan Kecamatan Bissapu. Banjir yang melanda Kabupaten Bantaeng, Sulsel itu karena luapan Sungai Calendu setelah tidak mampu menampung debit air dari tingginya curah hujan pada Jumat (12/6/2020), pukul 17.00 Wita.
Akibatnya, banyak rumah warga terdampak dan terendam air. Demikian juga dengan perkebunan dan fasilitas umum lainnya.
Sarifuddin, kakak kandung Khaerul menceritakan bahwa adiknya berencana menuju ke tempatnya berjualan di pasar untuk membersihkan ikan bersama saudaranya yang lain sekitar pukul 19.00 Wita. Saat menuju lokasi, Khaerul bermain luncuran di atas trotoar.
"Di atas trotoar itu ada lubang terbuka dan dia main luncuran, jaraknya sekitar tiga meter dari kakak saya dan langsung hilang jejak dan dibawa arus," jelas Syarifuddin.
Anak dari pasangan Hamma dan Mantang ini baru ditemukan sekitar pukul 00.30 dini hari setelah dilakukan pencarian.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
3 Korban Masih dalam Pencarian
Sekretaris Daerah Kabupaten Jeneponto Syafruddin Nurdin mengemukakan tiga orang korban masih dalam pencarian pada peristiwa longsor yang melanda daerah tersebut pada Jumat (12/06).
"Tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir, namun (bencana) longsor ada tiga orang korban yang masih dalam pencarian," katanya melalui keterangan resminya di Makassar, Sabtu.
Ia juga melaporkan situasi terkini di daerah yang dijuluki Butta Turatea itu, termasuk akibat banjir yang juga menerjang beberapa wilayah di Kabupaten Jeneponto.
"Ada tiga titik banjir dan longsor, salah satu banjir di jalan poros. Ada juga jembatan rusak akibat tertimbun longsor di Belong," ujarnya di hadapan Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman.
Andi Sudirman Sulaiman meninjau langsung lokasi bencana banjir dan longsor di Kabupaten Jeneponto mengenakan rompi Gugus Tugas Penanganan COVID-19.
Tiba di Kecamatan Rumbia, ia diterima oleh Sekda Jeneponto dan Dandim Jeneponto bersama Bupati Jeneponto Iksan Iskandar.
Meski hujan dan jalanan berlumpur, Andi Sudirman berjalan ke lokasi longsor di Desa Rumbia. Bebatuan dan tanah di lokasi longsor itu menutup akses jalan menuju Malakaji.
Wagub Sulsel Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan dirinya dari kemarin telah berkoordinasi dengan BPBD Provinsi untuk kesiapannya di Jeneponto dan Bantaeng.
"Bersama bapak bupati, sekda, dandim dan seluruh tim BPBD/TNI/Polri serta masyarakat bahu membahu. Hujan masih berlanjut meski tidak sederas pada waktu kejadian," ujar Andi Sudirman.
Pada kesempatan yang sama, ia turut membawa bantuan berupa sembako dan tenda sekaligus mengarahkan tim BPBD bergerak ke wilayah Bantaeng untuk membawa bantuan untuk korban banjir.
Advertisement