Memberdayakan Warga Terdampak Corona COVID-19 untuk Bikin Face Shield

Warga Kelurahan Singonegaran, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Endah Widi Sulfiana menuturkan membuat face shield tersebut karena berdasarkan permintaan.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Jun 2020, 05:00 WIB
Bucek merapikan face shield di workshopnya di kawasan Bekasi, Jawa Barat, Rabu (3/6/2020). Pemerintah mewajibkan petugas pelayanan, pedagang, serta pekerja toko swalayan dan mal mengenakan face shield saat fase new normal diterapkan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Bermula dari ada permintaan pembuatan face shield atau pelindung wajah untuk anak-anak, warga Kediri ini memberdayakan para remaja yang orangtuanya terdampak COVID-19. Penjualan face shield tersebut bahkan menembus sejumlah daerah di Jawa Timur (Jatim).

Warga Kelurahan Singonegaran, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Endah Widi Sulfiana menuturkan membuat face shield tersebut karena berdasarkan permintaan.

"Awalnya ada permintaan untuk anak-anak. Apalagi kalau nanti sekolah jadi masuk, anak-anak membutuhkan," ujar Endah, seperti dikutip dari Antara, ditulis Senin, (15/6/2020).

Mendapatkan permintaan itu, ia mencoba membuat face shield dengan konsultasi dari saudaranya, yakni face shield seperti apa yang aman untuk kesehatan.

Setelah didapatkan, akhirnya ia memberanikan diri untuk membuatnya. Dalam usaha membuat face shield, dia mengajak para remaja untuk mengerjakan.

Dalam sehari, dari bantuan mereka bisa membuat kurang lebih 100 face shield. Untuk harganya, ia menyebut bervariasi mulai harga Rp15.000 sampai Rp20.000 per unit, tergantung ketebalan mika. Selain itu juga tersedia face shield untuk bayi dengan harga Rp18.000.

Pihaknya juga melayani pesanan calon pembeli dengan stiker berlabel nama anak. Sedangkan untuk face shield dewasa, ia juga membuat dengan harga Rp 20.000 per unit.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Dapat Pesanan dari Kota di Jawa Timur hingga Jakarta

Salah satu pedagang menggunakan face shield dan sarung tangan saat melayani pembeli di Pasar Senen, Jakarta, Senin (1/6/2020). Kementerian Perdagangan menyiapkan pedoman bagi penyelenggara kegiatan perdagangan untuk diterapkan pada saat kenormalan baru (new normal). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Ia mengakui pesanan juga cukup banyak. Bahkan, ia melayani pesanan dari berbagai kota di Jawa Timur, termasuk hingga Jakarta. Banyak yang berminat menjadi reseller sehingga bisa dijual kembali.

"Saya ambil untuk sedikit saja. Yang penting bisa jalan dan temen-temen ini bisa dapat tambahan uang saku," kata Endah.

Anak-anak yang ikut membantu usahanya mayoritas orangtuanya terkena dampak COVID-19. Mereka ada yang dirumahkan tanpa gaji. Dari membantu mengerjakan face shield ini, anak-anak tersebut bisa mendapatkan uang tambahan untuk mendaftar ke universitas.

Endah juga mengaku awalnya ia membuat alat pelindung diri (APD). Permintaan awalnya cukup baik dimana sehari bisa memroduksi hingga 100 unit APD.

Harga jual juga relatif terjangkau sekitar Rp80 ribu per unit, namun kemudian saingan yang produksi APD semakin banyak sehingga saat ini beralih membuat face shield.


Pemkot Kediri Ingin Swasta dan Bank Bantu UMKM

Aktivitas warga untuk tetap bergerak di berbagai bidang juga selalu mendapatkan dukungan dari Pemerintah Kota Kediri. Salah satu bentuk dukungan agar UMKM terus bergerak di masa pandemi dengan ikut mengenalkan produk di jejaring sosial Instagram resmi milik Pemkot Kediri.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar sebelumnya juga menegaskan, pihaknya juga ingin agar pihak perbankan serta swasta untuk membantu persiapan recovery atau pemulihan ekonomi di era normal baru di tengah pandemi COVID-19.

"Saya berharap CSR dari perusahaan jangan untuk alat kesehatan saja. Justru pihak perbankan ini harus menggerakkan ekonomi UMKM, karena saya yakin ini justru langkah terbaik untuk menjaga nasabah. Kalau ekonomi berputar, pasti bisnis perbankan bisa berjalan dengan lancar," kata Wali Kota.

Pihaknya juga mengajak kalangan swasta untuk membantu program pemulihan pemerintah. Hal ini dilakukan agar ekonomi segera tumbuh kembali.

"Kami berharap (swasta) membantu menggerakkan perekonomian di Kota Kediri bersama dengan semuanya dengan Pemerintah Kota Kediri dan instansi-instansi yang lain supaya ekonominya itu segera tumbuh kembali walaupun kita masih dalam keterbatasan. Artinya ini normal baru," kata dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya