Liputan6.com, Jakarta Virus Corona Covid-19 rupanya tidak mengganggu performa penjualan KTM. Bahkan, pabrikan Austria tersebut klaim mencapai angka penjualan yang baik.
Tak dijabarkan berapa besar keuntungan atau peningkatan jualannya. Walau terungkap bahwa unit terlaris selama pandemi berasal dari motor bergenre penggaruk tanah.
Tentu bukan fenomena umum, terhitung ironis. Di saat yang lain kewalahan, KTM justru menorehkan banyak penjualan. "Sekarang kami berada dalam situasi yang sangat menguntungkan dibanding industri lain seperti mobil atau penerbangan, di mana itu adalah mimpi buruk. Untungnya bagi kami kekuatan dari industri roda dua berkembang sampai batas tertentu setelah COVID," kata Pierer, mengutip dari situs Visordown.
Baca Juga
Advertisement
Pembelian sepeda motor di masa pendemi ini dianggapnya sebagai solusi buat para konsumen. "Dengan menghabiskan kurang dari 10 ribu Euro, Anda dapat menghindar dari Corona Virus kapan saja. Anda dapat melakukannya sendiri tanpa khawatir dengan social distancing. Meninggalkan risiko yang berkaitan dengan kepadatan kota untuk mengunjungi pedesaan. Tentu dengan mengenakan perlindungan terbaik. Ini adalah alasan utama mengapa kami mendapat permintaan besar untuk model off-road di Amerika Serikat," terangnya.
Nyatanya ini tak hanya terjadi pada KTM saja. Visordown menyebut, kondisi serupa juga ditemui di Inggris khususnya dari Kawasaki. "Sementara ini pemotor tidak bisa berkendara di jalan raya. Makanya banyak yang berinvestasi dalam mesin off-road, untuk mereka pakai sendiri di lahan pribadinya. Mereka menginformasikan bahwa beberapa diler Kawasaki akan menjual sekitar 20 unit mesin per bulan," tulis mereka.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jaringan Kuat
Selain penjualan, KTM menegaskan jaringan yang kuat juga turut menyelamatkan mereka dari kerugian. Dengan begitu, COVID-19 dapat diantisipasi dengan cepat.
"Ini memang tidak terduga! Tapi sebagai perusahaan internasional, kami memiliki koneksi di seluruh dunia. Dan sejak awal kami melihat ada masalah dari Cina karena mencegah pelanggan untuk membeli produk kami di pasar Asia. Ketika masalah timbul dari rantai pasokan spare part di Italia, saya sudah merencanakan penghentian produksi pada pertengahan Maret," papar Pierer.
Advertisement
Tak Ada PHK
Ia juga menjelaskan, KTM sama sekali tidak melakukan pemutusan hubungan kerja. Alih-alih melakukan PHK, produsen yang bermarkas di Mattighofen justru menambah 40 karyawan baru. Sebuah pemandangan terbalik, di mana banyak produsen mungkin masih berusaha pulih dari efek pandemi ini. Sebagai contoh pabrikan asal Italia, semisal Ducati.
Belum lama ini fasilitas mereka kembali beroperasi pasca-setop produksi. Menariknya kali itu sang bos besar, Claudio Domenicali mengatakan, pembuatan motor harus berjalan karena mereka mendapatkan banyak pemesanan. Terutama untuk model Street Fighter V4, Multistrada GT dan Panigale V2.
Sumber: Oto.com