AS Roma di Ambang Kebangkrutan, Pemilik Malah Tolak Tawaran Rp 9,1 Triliun

Jajaran direksi AS Roma terkejut dengan keputusan pemilik klub, James Pallotta, untuk menolak tawaran menarik dari Friedkin Group, belum lama ini.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 15 Jun 2020, 07:00 WIB
Presiden AS Roma, James Pallotta. (GABRIEL BOUYS / AFP)

Liputan6.com, Roma - Jajaran direksi AS Roma terkejut dengan keputusan pemilik klub, James Pallotta, yang memilih menolak tawaran menarik dari Friedkin Group, belum lama ini.

The Financial Times melaporkan, beberapa direktur AS Roma kecewa dengan penolakan James Pallotta atas proposal pengambilalihan dari Friedkin Group senilai 575 juta euro atau sekitar Rp 9,1 triliun.

Negosiasi sesungguhnya berada pada tahap yang terus meningkat sehingga AS Roma telah merilis pernyataan yang mengonfirmasi bahwa ada pembicaraan eksklusif dengan calon investor baru.

Namun, sejauh ini kesepakatan itu tidak pernah tuntas karena sikap James Pallotta. Pengusaha asal Amerika Serikat berusia 62 tahun itu berharap mendapat tawaran lebih tinggi untuk menjual AS Roma.

Sumber yang dekat dengan Friedkin Group mengatakan bahwa mereka bersedia membayar 125 juta euro saat penandatanganan. Pembayaran selanjutnya sebesar 52 juta euro dibayar selama enam bulan setelah penandatanganan.


Pembayaran Dicicil

Pemain AS Roma merayakan gol yang dicetak Edin Dzeko ke gawang Lazio di Liga Italia 2019-2020. (Dok. Twitter/ASRomaEn)

Kemudian 85 juta euro dibayar Friedkin Group pada akhir tahun ini. Terakhir, mencakup kepentingan minoritas di klub ibu kota Italia itu, Friedkin Group akan menambah pembayaran sebesar 13 juta euro.

Pallotta kabarnya lebih suka Friedkin Group membayar sekaligus, bukan mencicilnya. Sementara sumber di klub berjulukan I Giallorossi itu mengangkah langkah Pallotta berisiko menolak tawaran 575 juta euro.

 


Iklim Ekonomi

Apalagi, dalam iklim ekonomi tidak menentu seperti sekarang di tengah pandemi virus corona Covid-19. AS Roma diyakini bakal kesulitan mendapat tawaran pembelian lebih baik dari yang diajukan Friedkin Group.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya