Donald Trump Berhenti Nonton Sepak Bola jika Aksi Atlet AS Berlutut Terus Terjadi

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, mengancam tidak akan menonton pertandingan National Football League (NFL) dan Sepak Bola AS.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 15 Jun 2020, 05:00 WIB
Donald Trump, Presiden Amerika Serikat. (Liputan6/AP)

Liputan6.com, Washington - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengancam tidak akan menonton pertandingan National Football League (NFL) dan Sepak Bola AS jika para pemain terus melakukan aksi berlutut saat lagu kebangsaan dikumandangkan.

Seperti dilansir BBC, para atlet dari National Football League dan sepak bola melakukan aksi berlutut saat lagu kebangsaan AS dikumandangkan sebelum pertandingan, sebagai wujud protes sekaligus menghormati kematian pria berkulit hitam AS, George Floyd. Pemandangan itu membuat Donald Trump gerah.

Cara protes ini digunakan karena posisi berlutut tersebut mirip dengan tindakan polisi Derek Chauvin saat menahan George Floyd, yang mengakibatkan dia tak bisa bernapas hingga meninggal dunia.

Federasi Sepak Bola Amerika Serikat (USSF) sebelumnya memutuskan untuk mencabut ketentuan para pemain diharuskan berdiri tegak selama lagu kebangsaan AS dinyanyikan sebelum pertandingan.

USSF mengakui bahwa ketentuan itu "salah dan mengurangi esensi dan pesan penting dari "Black Lives Matter". Tapi, sikap USSF mendapat kritik tajam dari Anggota Kongres Partai Republik, Matt Gaetz.

"Saya lebih suka AS tidak memiliki tim sepak bola dibandingkan memiliki tim sepak bola yang tidak akan berdiri untuk Lagu Kebangsaan Nasional," tulis Matt Gaetz di akun Twitter pribadinya.

"Anda seharusnya tidak bermain di bawah bendera kami sebagai tim nasional kami bila Anda tidak akan berdiri ketika lagu dinyanyikan," lanjutnya. 

Donald Trump kemudian me-retweet pesan itu pada Sabtu, sebelum menambahkan: "Saya tidak akan menonton lagi!"


Retweet Donald Trump

Seorang pria memegang skateboard bertuliskan nama George Floyd ketika berunjuk rasa dalam mendukung Floyd dan Regis Korchinski-Paquet dan protes terhadap rasisme, ketidakadilan dan kebrutalan polisi, di Vancouver (31/5/2020). (Darryl Dyck/The Canadian Press via AP)

Presiden AS ke-45 tersebut kemudian menulis: "Dan sepertinya NFL juga menuju ke arah itu, tetapi saya tidak akan menonton!"

Donald Trump sebelumnya juga bereaksi keras atas aksi berlutut para atlet, yang dianggap tidak menghormati bendera Amerika dan negara. Awal pekan ini, Trump juga mengkritik komisaris NFL Roger Goodell, karena mengubah aturan yang tidak melarang atlet berlutut selama lagu kebangsaan.


Terinspirasi Colin Kaepernick

Jauh sebelum George Floyd, aksi protes berlutut itu bermula dari atlet NFL Colin Kaepernick pada 2016. Kaepernick menginginkan keadilan bagi kaum minoritas di AS, khususnya orang berkulit hitam dengan cara berlutut ketika lagu kebangsaan AS dikumandangkan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya