Liputan6.com, Los Angeles - Petinju wanita asal Amerika Serikat, Virginia Fuchs akhirnya bernapas lega setelah dia diperbolehkan tampil di Olimpiade Tokyo 2021. Sebelumnya, dia dituduh menggunakan doping.
Februari 2020, Virginia Fuchs tidak lolos tes doping yang membuatnya dinyatakan tidak bisa ikut Olimpiade Tokyo. Pada saat itu, ada dua zat terlarang yang berada di dalam tubuh wanita berusia 32 tahun tersebut.
Advertisement
Untungnya, Badan Anti Doping Amerika Serikat (USADA) menyebut tes urine yang dilakukan terhadap Fuchs terjadi kesalahan. Zat terlarang yang masuk di dalam tubuh Fuchs lantaran hubungan seks dengan sang kekasih tanpa kondom.
Pernyataan USADA memastikan penularan zat terlarang tersebut karena hubungan seksual. CEO USADA, Travis Tygart, mengungkapkan kejadian itu adalah tidak disengaja oleh Fuchs.
Menurutnya, seorang atlet tidak dinyatakan bersalah jika ada obat terlarang yang masuk tanpa sengaja atau tanpa sepengetahuannya seperti hubungan seks, terkontaminasi makanan, atau obat-obatan medis yang diberikan sesuai resep dokter.
Dengan keputusan USADA, Fuchs pun bisa tampil di Olimpiade Tokyo. Ajang empat tahunan ini digelar tahun depan akibat pandemi virus corona covid-19.
Komentar Virginia Fuchs
Fuchs akhirnya lega dirinya terbebas dari tuduhan penggunaan doping. Dia mengatakan tidak menyadari kalau doping bisa menular dari hubungan seks.
"Saya sangat lega USADA memahami kasus saya yag unik ini. Saya tidak tahu bisa terkontaminasi dengan kontak intim dengan orang lain."
"Saya berterima kasih kepada USA Boxing karena percaya dan terus memberikan dukungan kepada saya selama beberapa bulan ini," katanya menegaskan, dikutip dari The Houston Chronicle.
Advertisement
Olimpiade Pertama
Kabar ini menjadi berita gembira. Pasalnya, Fuchs bakal tampil di Olimpiade pertama sepanjang karier di dunia tinju.
Fuchs merupakan peraih medali perunggu di ajang kejuaraan dunia tinju yang berlangsung di New Delhi pada tahun 2018. Dia turun di kelas flyweiht.
