Kurikulum Internasional Mudahkan Siswa Belajar pada Situasi Pandemi

Ini kelebihan menerapkan kurikulum internasional

oleh Liputan6dotcom diperbarui 16 Jun 2020, 10:36 WIB
Doc: Istimewa

Liputan6.com, Jakarta Pandemi virus corona telah mengubah cara pandang dan berpikir jutaan orang didunia pendidikan. Saat ini dibutuhkan solusi baru pendidikan yang dapat membawa inovasi. Mutu pendidikan yang berkualitas merupakan nilai penting dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas. Tidak dipungkiri, pendidikan mempunyai peran sangat penting dan mendasar dalam memperbaiki kondisi suatu bangsa.

Dalam upaya mendapatkan pendidikan terbaik, impelementasi kultural Indonesia dengan kurikulum internasional merupakan salah satu inovasi yang diyakini mampu memberikan bekal pendidikan yang adaptif terhadap perkembangan pengetahuan para siswa secara global, termasuk dalam menghadapi situasi pandemik saat ini.

Para siswa akan terdidik untuk lebih siap mental dan materi dalam proses pembelajaran. Hal ini disebabkan karena para penyedia kurikulum internasional berasal dari negera terdepan di dunia pendidikan seperti Inggris, Australia dan Amerika yang memiliki serangkaian program, alat belajar dan layanan yang siap dalam mengatasi proses belajar mengajar dalam dunia pendidikan.

“Penerapan kurikulum internasional sangat membantu siswa untuk dengan mudah mengembangkan potensi dan kesempatan studi di luar negeri melalui berbagai macam akses apakah hal tersebut akses sarana pribadi ataupun beasiswa," ungkap Ariyani Mawardi selaku Kepala Sekolah UJC di Jakarta, Senin (15/6)

 


Selanjutnya

Doc: Istimewa

UJC sendiri merupakan merupakan sekolah menengah yang menerapkan program sertifikasi internasional yang menggunakan program Edexcel Pearson bagi peserta didiknya. Pearson merupakan perusahaan pembelajaran dunia bebasis di United Kingdom yang menyediakan konten, penilaian dan layanan digital pendidikan dan beroperasi di 70 negara.

Sistem Pendidikan dari UJC menekankan pada keunggulan akademik dan invidual sehingga para siswa mendapatkan atensi lebih besar secara personal dalam penguasaan materi mata pelajaran dan keahlian,

UJC menyadari bahwa setiap siswa adalah unik dan memiliki potensi menjadi luar biasa. Untuk memastikan potensi siswa tereksplorasi dengan baik, tim akademik UJC memberikan upaya terbaik mereka dana membimbing siswa mengembangkan kemampuan mereka.

Kurikulum di UJC dirancang dengan cermat untuk mendukung kekuatan setiap siswa dan memberi mereka program pengembangan yang dapat merubah potensi mereka menjadi keunggulan kompetitif masing – masing. Metode pembelajaran seperti ini menjadikan siswa–siswa UJC menjadi siswa yang handal mengadapai tantangan yang terjadi.

 


Selanjutnya

Ilustrasi mahasiswa belajar di kampus (iStockphoto)

Kelebihan program ini terbukti dengan penghargaan yang diberikan oleh Pearson Edexcell International GCSE di Jakarta Pearson kepada 3 siswa dari UJC yang meraih nilai tertinggi atas ujian yang dilakukan Pierson, mereka adalah :

1. Arlene Jubilee Sumandar

Peringkat Tertinggi untuk Mathematics A & Economics

2. Gabriella Gracia Yehezkiel

Peringkat Tertinggi untuk Mathematics B

3. Kayla Isabel Maharani

Peringkat Tertinggi untuk English as First Language & Commerce

Para siswa tersebut secara bersamaan menjalani ujian Pearson Edexcel International GCSE yang dilakukan di kampus Kelapa Gading. International GCSE adalah kepanjangan dari International General Certificate of Secondary Education kualifikasi internasional yang paling populer di dunia untuk anak usia 14 sampai 16 tahun.

Dalam ujian ini, terdapat 8 (delapan) mata pelajaran / subjek yang wajib diikuti oleh para peserta, di antaranya adalah: Mathematics A, Economics, Accounting, Commerce, Information & Communication Technology    (ICT), English, Global Citizenship, dan Life Skills.

 


Selanjutnya

kuliah di luar negeri | pexels.com/@olly

Persiapan menuju ujian ini terhitung selama 18 bulan lamanya. Lebih lanjut, menuju ke hasil International GCSE ini memiliki proses seleksi yang sangat ketat dan hanya siswa/i yang memiliki nilai diatas rata-rata yang bisa mendapatkannya.

Pearson Edexcel International GCSE adalah kualifikasi yang diakui secara global dengan konten akademik dan penilaian yang dirancang khusus untuk pelajar internasional. Program ini merangsang siswa untuk lebih ingin tahu dan menerapkan pengetahuan yang mereka dapatkan di dunia nyata. Kurikulumnya memberikan sekolah dan guru-gurunya kepandaian untuk melihat kemampuan masing-masing siswa pada subyek yang berbeda.

Penghargaan International CGSE Awards dari Pearson diberikan oleh perwakilan dari Pearson Edexcel, Mr.      David Albon sebagai Director of International Curricullum –Pearson Edexcel, UK & Mr. Prasati Imani sebagai Country Business Manager–Pearson, Indonesia.

 


Selanjutnya

Ilustrasi: Kuliah di Luar Negeri | via: dcu.ie

Ketika ditanya mengenai nilai tertinggi yang diperolehnya, Kayla mengatakan, dirinya memperoleh pengalaman luar biasa dan tak terlupakan selama belajar menggunakan kurikulum International GCSE di UJC dan dengan mengikuti ujian yang diberikan itu sangat menantang dirinya sendiri untuk membuktikan bahwa dia mampu.

“Mengikuti kompetisi International GCSE Award ini adalah pengalaman luar biasa yang tak terlupakan, saya bangga akan pencapaian ini dan tidak mengira bahwa usaha yang gigih saat itu dapat membuahkan hasil yang membuat pengetahuan dan langkah saya menjadi lebih maju”, ujar Arlene Jubilee Sumandar, salah satu peraih nilai tertinggi di Mathematics & Economics.

Membayangkan betapa ketatnya persaingan global nanti, membuat Gabriella sang peraih nilai tertinggi untuk Mathematics B melawan rasa takutnya untuk yakin bahwa ini adalah pintu menuju dunia Internasional.

“Saya yakin ke depannya akan lebih mudah dalam menentukan pendidikan luar negeri yang sudah saya impikan dari awal. Kesempatan ini saya manfaatkan untuk membuktikan bahwa tidak ada yang tidak mungkin dalam sebuah mimpi. Saya juga berharap agar generasi milenial selanjutnya yang akan menjalani ini dapat terus maju dan sukses dengan mimpi yang sama ataupun lebih tinggi.

 


Selanjutnya

Ilustraasi foto Liputan6

Manajer Akademik UJC Iskandar Hardiyansyah menyatakan, sebagian besar siswa sekolah menengah dihadapkan pada banyak pilihan dan mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi pilihan mana yang terbaik untuk mereka. Terbatasnya informasi tentang studi pilihan, pengalaman, dan sumber daya sering menyebabkan keputusan yang tidak menguntungkan.

Program UJC dirancang untuk mengeksplorasi minat siswa, membantu dan mempersiapkan mereka dalam memilih jurusan studi di Universitas, dengan demikian kondisi pandemi saat ini tidak menjadi kendala bagi mereka untuk maju. Sistem pendidikan ini bertujuan untuk mengembangkan siswa dengan tingkat pengetahuan luas.

Siswa didorong untuk dapat mengaplikasikan proses pembelajaran mereka dalam dunia nyata dan apa yang terjadi di lingkungan sekitar. Siswa akan berkembang baik secara kreativitas, intelektual dan pemecahan masalah.

Ariyani menjelaskan, dalam program di UJC siswa juga diajarkan untuk menelaah isuisu yang berkembang dan bagaimana memberikan dampak kepada dunia. Siswa juga harus memahami keterkaitan isu-isu tersebut satu sama lain sehingga mengasah pola pikir dan perspektif siswa secara global.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya