Liputan6.com, Jakarta - Kondisi Lettu Pnb Apriyanto Ismail, pilot pesawat TT-0209 yang jatuh di Perumahan Sialang Indah, Desa Kubang Jaya, Kabupaten Kampar, Riau, sudah membaik. Pilot dengan kualifikasi Wingman ini masih dirawat di Rumah Sakit TNI AU Lanud Roesmin Nurjadin.
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo sudah membesuk Apriyanto. Dia sempat berbincang beberapa menit di ruang perawatan.
Advertisement
"Psikisnya juga baik," kata Fadjar di Ruang Arjuna Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Senin petang, 15 Juni 2020.
Setelah perawatan medis, Fadjar menyebut Apriyanto bakal menjalani sejumlah tes sebelum bertugas lagi. Salah satunya psikologi untuk mengetahui kesiapan pria yang sudah berdinas 4 tahun 11 bulan itu terbang lagi.
Sebelumnya, warga bernama Indra Kusuma, menyebut Apriyanto awalnya jatuh di atap seorang rumah warga. Tak lama kemudian jatuh lagi di dekat perkarangan yang membuat beberapa ibu-ibu histeris.
Awalnya, kata Indra, tak ada yang berani mendekati, begitu juga dengan ibu-ibu yang meminta warga lainnya segera menolong. Tak lama setelah itu, Indra memberanikan diri mendekat.
Indra menyebut mata Apriyanto memar. Diapun membawa obat seadanya dan mengoleskan ke pelipis pilot agar lukanya tak membengkak.
"Saya kasih salep oleh di bagian matanya, setelah datang TNI," kata Indra.
Beberapa warga lainnya yang tak menolong sempat mengabadikan Apriyanto dirawat. Apriyanto melarang beberapa warga yang memotret.
"Katanya tidak boleh," sebut Indra.
Warga lainnya, Zainab, menyaksikan bagaimana pilot itu jatuh ke perkarangan rumah dari atap. Dia sempat menjauh karena ketakutan dan mendekat lagi melihat warga lainnya menolong.
"Pilot itu teriak minta tolong, katanya mati aku, mati aku," sebut Zainab.
Melihat kondisi pilot, Zainab mengaku sok. Bukan karena luka melainkan peristiwa bagaimana pilot itu jatuh dari kursi lontar kemudian mendarat di atap rumah dan jatuh ke tanah.
"Saya juga teriak minta tolong akhirnya, pucat saya dibuatnya," ucap Zainab.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pesawat Masih Layak Terbang
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo menyatakan pesawat tempur TT-0209 jatuh yang jatuh itu merupakan buatan Inggris pada tahun 1990.
Pesawat dengan pilot Lettu Pnb Apriyanto ini dinyatakan layak terbang. Pemeriksaaan rutin selalu dilakukan, bahkan sebelum pesawat terbang untuk latihan tempur pada Senin, 15 Juni 2020, pukul 07.00 WIB.
"Sehari sebelumnya juga terbang latihan, layak terbang," kata Fadjar di Ruang Arjuna Lanud Roesmin Nurjadin, Senin petang.
Fadjar menyebut jam terbang pesawat masih standar. Pesawat ini sejak beroperasi sudah memiliki jam terbang sekitar 3.100 jam.
"Masih normal penerbangan, selama ini tidak ada masalah," kata Fadjar.
Untuk mengetahui kronologi jatuhnya pesawat, apakah karena masalah teknis atau human error, Fadjar menyebut akan diketahui setelah investigasi dilakukan. Proses investigasi sudah berlangsung.
"Waktunya dua pekan, setelah itu akan diketahui penyebabnya," tegas Fadjar.
Selama investigasi, Fadjar menyatakan operasi pesawat Hawk lainnya di Lanud Roesmin dihentikan. Untuk penerbangan pesawat lainnya seperti F-16, Fadjar belum membuat keputusan.
"Itu masih saya kajian untuk pemberhentian operasi," ucapnya.
Advertisement