Menurut Psikolog, Ada 6 Waktu Anda Tak Seharusnya Mengatakan Maaf

Minta maaf di kondisi tak tepat secara terus-menerus bisa menurunkan rasa percaya diri seseorang.

oleh Asnida Riani diperbarui 16 Jun 2020, 10:37 WIB
ilustrasi ucapan maaf/Photo by Andrea Piacquadio from Pexels

Liputan6.com, Jakarta - Maaf memang penting untuk diucapkan, tapi tentu tak sepanjang waktu. Ada waktu-waktu di mana Anda merasa perlu minta maaf, padahal sebenarnya perkataan itu kurang tepat, bahkan cenderung tak dibutuhkan.

Ketimbang maaf, ternyata ada ucapan maupun perbuatan yang lebih tepat diambil dalam kondisi tertentu. Pasal, dengan terus-menerus mengandalkan ucapan maaf tak pada tempatnya, seseorang dikatakan akan perlahan kehilangan rasa percaya diri.

Menurut para psikolog, dilansir dari laman Brightside.me, Senin, 15 Juni 2020, berikut sederet waktu Anda tak seharusnya mengucapkan maaf.

1. Saat Mengatakan Fakta

Sembari menjaga perasaan orang lain, Anda bisa memformulasikan kata tanpa memulainya dengan 'maaf'. Sebagai ganti, Anda bisa menggunakan kata 'saya pikir' atau 'dalam pandangan saya'. Misal dalam kalimat, "Saya pikir kamu sudah menyakiti perasaannya dengan berbicara seperti tadi,"

2. Saat Terlalu Emosional

"Dengan membiarkan orang lain tahu bagaimana perasaan Anda, Anda membantu orang itu memahami Anda," kata Donna Flagg, penulis Surviving Dreaded Conversations. Karenanya, tak perlu meminta maaf saat tengah emosional.

Apalagi, kondisinya memang sarat akan personal, bukan menangis di tengah rapat misalnya. Anda tak perlu minta maaf saat mengekspresikan emosi di waktu dan orang yang tepat.

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


3. Saat Anda Terlihat Berbeda

ilustrasi ucapan maaf/Photo by Mirko Krizan on Unsplash

Anda berhak tampil senyaman mungkin, dan tak perlu minta maaf bila pilihan tersebut tak cocok dengan orang lain. Kecuali berada di sebuah acara yang punya dress code tertentu, Anda bisa tampiil senyaman mungkin dengan menggambarkan kepribadian Anda.

4. Mau Me Time

Bukan sebuah kejahatan untuk meluangkan waktu untuk diri sendiri. Bahkan, dalam sekian banyak penelitian, secara rutin melakukan me time bisa membuat orang lebih kreatif.

Jadi, Anda tak perlu minta maaf saat hendak mau me time pada siapapun, asal belum ada janji pada orang lain.


5. Ketika Bertanya

ilustrasi ucapan maaf/Photo by Vlada Karpovich from Pexels

Di banyak kasus, kebanyakan orang merasa tak nyaman bertanya karena takut terlihat bodoh di mata orang lain. Pandangan ini dianggap tak benar oleh para spesialis bila Anda ingin benar-benar sukses.

Jangan meminta maaf saat tak memahami satu hal dan hendak bertanya untuk memperjelasnya. Sebaiknya, pilih kalimat sopan tanpa kata maaf untuk meminta penjelasan ulang.


6. Ketika Suatu Hal Terjadi di Luar Kendali

ilustrasi ucapan maaf/copyright unsplash/Eduardo Dutra

Ada banyak situasi yang sebenarnya tak bisa Anda kendalikan, padahal sudah direncanakan lebih dulu. Entah telat rapat, mendengar kata yang salah, atau kesalahan teknis yang menghancurkan presentasi Anda, semua ini bisa terjadi.

Ketimbang meminta maaf, lebih baik berterima kasih pada orang lain. Ucapan ini menandakan Anda juga terdampak pada situasi tersebut dan tengah mencari solusi terbaik untuk semua orang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya