Petani Diminta Mempercepat Masa Tanam Sebelum Kemarau Tiba

Mentan Syahrul Yasin Limpo juga menyarankan agar para petani dan penyuluh memaksimalkan air yang tersedia saat musim hujan untuk percepatan tanam.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Jun 2020, 19:00 WIB
Potensi pertanian Pekalongan masih sangat besar untuk dapat ditingkatkan khususnya masalah ketersediaan air bisa diatasi.

Liputan6.com, Jakarta Petani diminta mempercepat masa tanam kedua sebelum memasuki musim kemarau yang diperkirakan akan berlangsung lebih panjang tahun ini.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan), Dedi Nursyamsi, juga mengimbau kepada penyuluh pertanian dan petugas teknis lainnya untuk selalu mendampingi petani untuk berproduksi dan mempercepat masa tanam.

“Produksi pangan tidak boleh terganggu. Dalam kondisi apa pun, pangan tidak boleh bersoal,” ujar dia seperti melansir laman Antara, Senin (15/6/2020).

Para penyuluh harus terus mendampingi petani turun ke lapangan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. “Dalam bertugas dan bekerja semuanya harus tetap memperhatikan protokol penanganan COVID-19, antara lain selalu cuci tangan menggunakan sabun, jaga jarak minimal 1,5 m, pakai masker, juga hindari kerumunan orang banyak,” tuturnya.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo juga menyarankan agar para petani dan penyuluh memaksimalkan air yang tersedia saat musim hujan untuk percepatan tanam.

“Kita sebentar lagi memasuki musim kemarau. Berdasarkan prediksi FAO, musim kemarau tahun ini cukup panjang. Bahkan, berpotensi pada krisis pangan. Oleh karena itu, kita harus mengantisipasinya dengan melakukan percepatan tanam pada musim tahun kedua tahun ini,” tutur Mentan.

Dia mengapresiasi para petani dan penyuluh misalnya di Kecamatan Katingan Kuala, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, yang memanfaatkan ketersediaan air untuk melakukan percepatan tanam. Kegiatan ini dilakukan sebelum masuknya musim kemarau.

Kecamatan Katingan Kuala termasuk salah satu lokasi kegiatan Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) tahun 2020. Kecamatan ini telah melakukan percepatan tanam padi untuk mengejar persediaan air sebelum kemarau.

 


Varietas Padi

Ketua Kelompok Tani Sido Makmur di Musi Banyuasin melaksanakan panen pada areal lebih kurang 40 hektar dari total luas tanam 490 hektar.

Kepala BPP Katingan Kuala, Mario, mengatakan pada Musim Tanam II 2020 telah tanam padi seluas 5.284 hektare yang diperkirakan panen pada bulan Juli - Agustus 2020.

Sebagai upaya meningkatkan produksi, padi yang ditanam menggunakan varietas anjuran yang bersertifikat, yaitu Inpari 42, Invari 32, dan Hibrida.

Selain percepatan tanam padi tersebut, Camat Katingan Kuala selaku Ketua Kostratani mendukung Program Padi Bebas Residu seluas 1.500 hektar di empat desa yaitu Desa Jaya Makmur, Makmur Utama, Subur Indah, dan Bumi Subur.

Program ini mengarahkan produk padinya bebas residu yang difasiliasi paketan berupa benih padi, pupuk organik powder, dan bio pestisida.

“Sampai saat ini, penyuluh pertanian tetap didampingi petani untuk memelihara padi yang telah ditanam agar berproduksi maksimal. Pemeliharaan meliputi pengairan, pemupukan, pengamatan hama, dan penyakit,” kata Mario.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya