Mau Sulap Sepeda Biasa Jadi Sepeda Listrik, Perhatikan Hal Ini

Tren penggunaan sepeda kembali meningkat saat masa PSBB transisi. Toko sepeda pun dipenuhi oleh konsumen, dan harga sepeda melambung akibat permintaan yang tinggi.

oleh Amal Abdurachman diperbarui 16 Jun 2020, 12:00 WIB
Konverter sepeda listrik Goes On Hub (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Tren penggunaan sepeda kembali meningkat saat masa PSBB transisi. Toko sepeda pun dipenuhi oleh konsumen, dan harga sepeda melambung akibat permintaan yang tinggi.

Nah, bagi Anda yang sudah mendapatkan sepeda idaman dan masih belum terbiasa bersepeda jarak jauh. Salah satu hal yang bisa Anda lakukan adalah menyulap sepeda kesayangan menjadi sepeda listrik.

Sebelum Anda melakukan hal tersebut, Anda perlu mengenal berbagai jenis motor elektrik sepeda listrik. Jenis motor elektrik sepeda listrik bisa dibagi dalam beberapa kategori.

Setidaknya ada 3 jenis motor elektrik yang disematkan ke dalam roda (hub drive) sepeda, motor elektrik yang menggerakkan crank ( mid drive), dan motor elektrik menggesek/menggerakkan roda secara langsung (friction drive).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Hub Drive

Menggunakan motor elektrik yang disematkan dalam roda memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri. Kelebihannya, motor jenis ini tidak banyak memakan tempat. Pemasangannya bisa di roda depan maupun belakang, bahkan keduanya yang membuatnya menjadi all-wheel drive.

Kekurangan dari motor elektrik jenis ini adalah Anda tidak bisa menggunakan multi speed yang dimiliki oleh sepeda drivetrain.


Mid Drive

Sepeda listrik mid drive (Amal/Liputan6.com)

Motor elektrik yang menggerakkan crank dapat mengoptimalkan sprocket gear yang dimiliki oleh sepeda. Jika Anda menggunakan sprocket gear 10 - percepatan. Maka Anda memiliki 10 percepatan yang bisa digunakan oleh motor elektrik. Sehingga beban kerja motor elektrik akan disesuaikan dengan medan yang dihadapi.

Keuntungan lainnya adalah penempatannya di tengah, sehingga pengendaraan akan terasa lebih natural berkat distribusi bobot yang lebih baik. Kekurangannya adalah harga yang relatif mahal dibanding motor elektrik jenis lain.


Friction Drive

Sepeda listrik dengan friction drive (Amal/Liputan6.com).

Cara kerja friction drive adalah menggerakkan roda belakang secara langsung. Di Indonesia sendiri, sudah ada produsen lokal dengan produk bernama Mini-On (sekarang Goes-On). Kelebihannya adala bentuknya yang mungil dan berbobot ringan, cocok bagi Anda yang ingin bersepeda tanpa terlihat menggunakan motor elektrik. Kekurangannya, karena cara kerja yang menggesek roda secara langsung, sistem ini biasanya menghabiskan permukaan roda belakang jika pengaturannya kurang tepat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya