Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini, Hotman Paris berkesempatan untuk berbincang dengan Ustaz Abdul Somad (UAS). UAS pun tertarik dengan kebiasaan Hotman Paris yang kerap bangun subuh.
Kepada UAS, Hotman Paris memberikan penjelasan mengenai aktivitasnya yang selalu dimulai saat subuh. Bahkan, kata Hotman Paris, sudah menjadi rutinitasnya bangun pagi saat subuh.
Hotman Paris memang sempat mengunggah video ceramah Ustaz Abdul Somad di Instagram pribadinya. Dalam video tersebut, berisi tentang ceramah atau pembahasan mengenai bangun di waktu subuh.
Hotman Paris dalam Instagram-nya mengaku menyukai ceramah UAS. Dia tertarik dengan satu kalimat yang diucapkan UAS.
Baca Juga
Advertisement
UAS Bertanya ke Hotman Paris
"Hayati kalimatnya: berawal dari keterpaksaan lama lama jadi kebutuhan!!! Bravo,” tulis Hotman Paris dalam keterangan videonya.
Dalam kesempatan berbincang lewat video jarak jauh, UAS bertanya tentang hal tersebut kepada Hotman Paris. Dia kemudian bertanya tentang alasan Hotman Paris bangun subuh.
Advertisement
Bangun Subuh
"Pernah saya intip IG bang Hotman itu abang posting video saya tentang bangun subuh. Saya katakan berawal dari keterpaksaan kemudian menjadi kebiasaan. Abang posting itu di IG abang. Apa yang menarik bagi Abang tentang bangun Subuh?" tanya UAS kepada Hotman Paris.
Jawaban Hotman Paris
Hotman Paris pun memberikan jawaban. Da menyebut bangun Subuh sudah menjadi kebiasaannya.
"Karena itulah yang saya alami tiap hari karena terpaksa kita harus mencari solusinya akhirnya menjadi kebiasaan. Kalau saya kan selalu real case tiap hari. Setiap hari tambah satu, besoknya tambah satu, sementara ada ratusan perkara, pending di Mahkamah Agung, pending di sini. Sehingga otak kita itu seperti legal mind. Bahkan kalau saya renang subuh hari itu," ungkap Hotman Paris.
Advertisement
Bangun Jam 4 Subuh
Hotman menyebut setiap hari dia biasa bangun jam 4 subuh. Di pun bahkan kerap renang saat subuh.
"Makanya saya selalu bangun jam 4 subuh. Saya di kolam renang itu tidak mikirin artis cantik tapi di pikiran saya itu adalah 'Bagaimana memenangkan ini, perkara ini masih banding', otomatis itu berpikir terus. Karena apa? Terpaksa, kita sudah terima honor, tanggung jawab, akhirnya otak itu lama lama jadi terbiasa," katanya. (Merdeka.com)