Liputan6.com, Jakarta - Menurut situs resmi PBB, UN.org, 16 Juni diperingati sebagai International Day of Family Remittances (IDFR) atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Hari Remitansi Keluarga Internasional. Dengan kata lain, mengingat pentingnya uang dari luar negeri bagi keluarga di tanah kelahiran.
Hari Remitansi Keluarga Sedunia ini diadakan untuk memperingati 200 juta pekerja migran yang bekerja di luar negeri untuk membantu 800 juta orang yang berada di kampung halaman, dan untuk menciptakan harapan masa depan bagi anak-anak mereka, seperti dikutip dari IFAD, Selasa (16/6/2020).
Advertisement
Melalui peringatan ini, PBB ingin membawa kesadaran yang lebih besar tentang dampak kontribusi pekerja keluarga terhadap jutaan rumah tangga mereka. Di mana berdampak pada komunitas, negara, dan seluruh wilayah.
Peringatan itu bahkan juga menyerukan kepada pemerintah, entitas sektor swasta, dan masyarakat sipil untuk menemukan cara agar dapat memaksimalkan dampak remitansi melalui tindakan individu, dan kolektif.
Tahun ini, karena situasi pandemi Virus Corona COVID-19, banyak orang kehilangan pekerjaan, dan tak sedikit keluarga tak mendapatkan remitansi. Tak ada pengiriman uang sehingga terdorong ke garis kemiskinan.
Pekerja Migran Punya Peranan Penting
Pekerja migran ini sangat penting menjadi tulang punggung keluarga, sekaligus berkontribusi bagi negara mereka.
Akibat Virus Corona COVID-19, pengiriman uang global ke negara-negara berkembang diproyeksikan akan turun US $ 110 miliar pada tahun 2020, dan akan sulit untuk kembali seperti awal meski setelah pandemi usai. Dibutuhkan bertahun-tahun untuk ekonomi ini pulih.
Pada 19 Maret 2020, Sekretaris Jenderal PBB menyerukan solidaritas global dalam menanggapi krisis Virus Corona COVID-19 yang menyatakan "pengiriman uang adalah jalur kehidupan di negara berkembang - terutama sekarang".
Saat ini, terutama dalam situasi pandemi Corona COVID-19, IDFR menghadirkan kesempatan yang tak ternilai untuk mengenali peran kunci remitansi keluarga dalam kesejahteraan jutaan keluarga dan pada pembangunan berkelanjutan komunitas lokal mereka. Itulah sebabnya IDFR tahun ini menyerukan kepada pemerintah, sektor swasta, dan organisasi masyarakat sipil untuk mendukung pekerja migran dan keluarga mereka dalam membangun ketahanan pada saat krisis ini.
Reporter: Yohana Belinda
Advertisement