Kagumi Didi Kempot, Dua Cewek Amerika Ini Mantap Jadi Pedangdut

Kristin D dan Joelina Bee sama-sama diperkenalkan lagu Didi Kempot oleh produser dangdut di Amerika Serikat.

oleh Ruly Riantrisnanto diperbarui 16 Jun 2020, 17:14 WIB
Penyanyi campursari Didi Kempot ketika konser di Balai Kota Solo. (Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Jakarta - Fenomena populernya lagu-lagu Didi Kempot tak hanya melanda Indonesia. Di dunia termasuk Amerika Serikat pun karya-karya sang maestro campursari sudah sangat membahana.

Bahkan, lagu-lagu Didi Kempot menginspirasi Kristin D dan Joelina Bee, dua wanita cantik asal Pennsylvania, Amerika Serikat, untuk mantap menjadi penyanyi dangdut.

Baik Kristin D maupun Joelina Bee, keduanya memiliki sejarah yang hampir sama saat menyukai dangdut dan campursari. Mereka sama-sama diperkenalkan lagu Didi Kempot oleh produser dangdut di Amerika Serikat, Rissa Asnan.

 


Sama-Sama Jadi Penyanyi

Setelah pertemuan dengan sang produser dalam waktu dan tempat yang berbeda, keduanya langsung terjun sebagai penyanyi dangdut. Namun begitu, masing-masing dari mereka tentunya menjalani proses yang berbeda-beda.


Awal Joelina Bee Suka Dangdut

Joelina Bee. (YouTube Dangdut In America)

"Sebenarnya ini agak aneh, bagaimana saya pertama kali mengenal musik dangdut. Saat itu saya dalam perjalanan bisnis di California," cerita Joelina Bee dalam wawancara bersama Liputan6.com di program Inspirato The Legends via live streaming, Senin (15/6/2020).

"Di sana saya bertemu Rissa. Dia memperenalkan saya pada musik dangdut sekitar tiga tahun lalu," terangnya.


Pengalaman Kristin D

Kristin D. (YouTube Dangdut In America)

Agak sedikit berbeda dari Joelina Bell, Kristin D mengaku saat itu sampai diminta Rissa untuk mempelajari musik Indonesia, terutama dangdut.

"Jadi ceritanya berawal ketika saya bertemu Rissa. Dia adalah produser dangdut di Amerika dan pembuat film Dangdut 101. Dia bertanya kepada saya, apakah mau belajar musik Indonesia?" kenang Kristin D dalam wawancara terpisah pada program yang sama.

"Tentu saja saya mau. Saya suka musik, saya suka musikal, dan saya tidak takut belajar bahasa lain," ia melanjutkan.


Tak Tahu Arti Lagu

Membahas Soal Didi Kempot, tentu keduanya juga memiliki kesan yang berbeda-beda. Menariknya, baik itu Joelina maupun Kristin, keduanya mengaku tak mengerti dengan makna dari lirik pada lagu-lagu Didi Kempot.

"Yang membuat spesial adalah meskipun saya tidak mengetahui makna dari lirik lagunya, tetapi ada banyak emosi yang terlibat di dalam lagu tersebut. Kamu bisa merasakannya ketika kamu sedih atau bahagia, kamu merasakan getaran pada lagunya," terang Joelina.


Membuat Terhubung

"Jadi, saya punya latar belakang musik teater di mana ada banyak cerita dongeng, drama romantis, cerita cinta. Dan saya senang dia bisa memasukannya ke dalam lagu, dan semua orang bisa terhubung dengan musik," ujar Kristin D.

"Dan benar-benar membuatnya terhubung dengan saya, meskipun saya tak mengerti semua kata. Saya bisa meraskan begitu dalam emosinya melalui musiknya," lanjutnya.


Merasa Lucu

Krstin pun menyambung, "Saya tak tahu kenapa. Saya tidak tahu arti bahasanya. Ini sangat lucu. Saya bisa mendengarkan musiknya dan belajar menghafal dengan cepat."

"Saya dengarkan kembali lagi. Saya tidak bisa bahasa Jawa. Saya ingin belajar bahasa Indonesia tapi baru mulai belajar, tolong maafkan saya," ceplos Kristin.


Merasakan Emosi Lagu

Seperti halnya Kristin, Joelina juga mengaku bisa merasakan emosi sang maestro di setiap lagu-lagunya.

"Saya suka semuanya, seperti bagaimana genrenya bisa menyatu dengan musik, kau tahu kan dia adalah Godfather of Broken Heart? Jadi banyak emosi yang dilibatkan dalam lagunya. Maksudnya, saya sangat merasakan emosi itu saat mendengarkan lagunya," sambung Joelina.


Lagu Favorit

Biarpun menyukai semua lagu, tentu ada satu atau dua lagu yang mereka favoritkan. Apa saja?

"Saya suka "Kalung Emas". Saya sangat menyukainya. Itu menjadi lagu favorit saya saat ini. Saya juga suka "Stasiun Balapan"," ujar Joelina.

Sementara Kristin mengatakan, "Ini sangat berat untuk memilih. Pertama saya suka "Tatu", "Sewu Kuto", "Pamer Bojo". Saya tidak tahu tiga lagu teratas yang dipilih masyarakat."


Warisan Indonesia

Selain itu, Kristin D menganggap bahwa lagu-lagu Didi Kempot layak menjadi warisan budaya Indonesia.

"Saya percaya dia adalah warisan dengan semua lagunya. Tidak ada karyanya yang tidak akan jadi terkenal, dan warisan dengan pekerjaan amalnya," ujarnya.

"Apa saja yang dia lakukan membuat semua tempat lebih baik. Saya berpikir semua orang mengenangnya dengan semangatnya dalam bermusik," pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya