Banyak UMKM Latah Ubah Produk pada Masa Pandemi Covid-19, Ini Bahayanya

Pada masa pandemi Corona Covid-19, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mencari berbagai cara untuk bertahan.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 17 Jun 2020, 14:57 WIB
Kepala BPOM Penny K. Lukito mengecek produk UMKM di Yogyakarta dalam acara penyerahan Nomor Izin Edar. (Foto: Dok. BPOM)

Liputan6.com, Yogyakarta Pada masa pandemi Corona Covid-19, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mencari berbagai cara untuk bertahan. Tidak sedikit yang banting setir dan melakukan produksi yang berbeda dengan sebelumnya.

Menurut konsultan Inkubasi Bisnis Innovating Jogja, Bio Hadikesuma, UMKM harus jeli dalam mengambil posisi khususnya dalam menghadapi dan menyikapi pandemi Corona Covid-19. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh para perajin adalah dengan melakukan diversifikasi produk yang tetap berada pada core business.

"Misalnya membuat pelatihan kerajinan secara online dengan tujuan menjual bahan produksi yang masih tersisa," ujarnya, Selasa (16/6/2020).

Upaya ini bisa dilakukan lewat kolaborasi dengan internet marketers maupun portal jualan online, mencari reseller di kota-kota yang belum pernah dijajaki dan memiliki tingkat kesiagaan Covid-19 yang rendah, inovasi Produk dengan mengangkat tema-tema yang muncul selama pandemi, serta tentunya membenahi manajemen bisnis secara lebih baik lagi.

Ia menyarankan UMKM jangan sampai latah dalam melakukan diversifikasi produk sehingga tidak merusak brand yang sudah dibangun bertahun-tahun hanya karena ingin bertahan dan improvisasi.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya