Liputan6.com, Jakarta - Diwartakan sebelumnya, sebanyak 360 karyawan Grab terkena PHK karena laju bisnis perusahan terganggu oleh pandemi Covid-19. Jumlah karyawan yang di-PHK itu setara 5 persen dari total karyawan di kantor pusatnya.
Dalam pesannya kepada para karyawan, CEO sekaligus Co-Founder Grab Anthony Tan mengatakan, langkah tersebut merupakan PHK besar-besaran terakhir di tahun 2020.
Advertisement
"Tolong pahami bahwa ini bukanlah keputusan mudah. Kami mencoba banyak cara untuk menghindari langkah ini, tetapi akhirnya harus menerima bahwa pemutusan hubungan kerja ini mesti dilakukan," kata Anthony Tan CEO Grab dikutip dari Channel News Asia, Selasa (16/6/2020).
Namun menurut informasi, sebagai kompensasi para karyawan yang di-PHK akan mendapatkan pesangon setengah bulan gaji untuk tiap masa kerja 6 bulan.
Mereka yang di-PHK juga akan menerima pembayaran uang pisah yang jumlahnya 1,5x dari gaji bulanan, untuk bantuan selama krisis Covid-19.
Para karyawan terdampak juga masih akan menerima bonus untuk pekerjaan mereka pada tahun ini. Perusahaan pun masih memberikan pertanggungan asuransi kesehatan hingga akhir tahun bagi karyawan yang di-PHK.
Selain itu, karyawan yang terkena dampak juga dapat memiliki laptop kerja mereka.
Kompensasi lain
- Waiver of annual cliffs untuk pemberian ekuitas dengan tujuan agar lebih banyak Grabbers menjadi pemegang saham. Hal ini berarti bahwa outstanding unvested equity Anda dapat melakukan equity vest setiap bulannya sampai tanggalterakhir masa kerja Anda.
- Konversi cuti hamil menjadi dana tunai untuk Grabbers perempuan yang sedang hamil dan Grabbers laki-laki yang istrinya sedang hamil, saat tanggal terakhir masa kerja.
- Menguangkan cuti tahunan yang belum digunakan dan kredit GrabFlex yang belum digunakan melalui Flexible Spending Account Anda.
- Dukungan transisi karier dan pengembangan bagi Grabbers yang terkena dampak dalam bentuk dukungan penempatan kerja dari tim Talent Acquisition Grab dan pembuatan Talent Directory yang memungkinkan para calon perekrut dan perusahaan untuk menghubungi para Grabbers yang terkena dampak
- Dukungan emosional melalui Grabber Assistance Program yang dapat terus Anda akses selama 3 bulan setelah tanggal terakhir masa kerja Anda.
Advertisement
Fokus ke Bisnis Inti
Ke depannya, Grab juga akan menghentikan proyek di luar proyek inti tertentu dan melakukan efisiensi lebih besar.
"Saya yakinkan kepada Anda bahwa ini adalah PHK di seluruh organisasi terakhir tahun ini dan saya yakin, ketika kami mengeksekusi rencana ini, kita tidak akan mengambil keputusan serupa di masa mendatang," kata Anthony.
Di tengah pandemi dan efisiensi, menurut Anthony, Grab akan fokus pada layanan inti seperti transportasi online, pengiriman, pembayaran dan layanan finansial di tengah kondisi normal baru.
"Kami percaya langkah ini akan membuat kami lebih mantap di tengah jalan menuju upaya keberlanjutan," katanya.
Sebelumnya, juru bicara Grab menyatakan perusahaan kini menjalankan operasional di delapan negara. Mereka mengaku tak mengalami masalah permodalan dan akan terus fokus pada bisnis-bisnis utama.
(Tin/Why)