Mengeluh Sakit Perut, 20 Bola Magnet Ditemukan dalam Kandung Kemih Bocah Ini

Dokter terkejut saat menemukan sebanyak 20 bola magnet kecil dalam kandung kemih bocah itu

oleh Sulung Lahitani diperbarui 17 Jun 2020, 09:01 WIB
Doc: Asia Wire

Liputan6.com, Jakarta Seorang bocah berusia 11 tahun menderita sakit selama seminggu setelah memasukkan 20 bola magnet ke dalam penisnya. Bola-bola magnet kecil itu kemudian masuk ke dalam kandung kemih bocah itu dan sayangnya, ia tak memberi tahu orang tuanya.

Bocah asal Dongguan, Cina Selatan itu butuh operasi pada kandung kemihnya untuk mengeluarkan mainan magnet eodymium yang dikenal sebagai 'Buckyballs.' Ia juga menderita darah dalam urinnya, gejala yang ia alami setelah menahannya selama seminggu karena ia terlalu takut untuk memberi tahu orang tuanya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Terungkap setelah dibawa ke rumah sakit

Doc: Asia Wire

Kedua orang tua bocah itu kaget saat menemukan apa yang dia lakukan. Semuanya terungkap setelah sang buah hati dibawa untuk pemeriksaan di rumah sakit setempat.

Kepala Urolog di Rumah Sakit Anak Dongguan, Li Honghui, menjelaskan mengapa hal itu bisa terjadi. Menurut Li seperti dilansir dari Mirror, bocah itu mengalami gejala sering buang air kecil dan kesakitan saat melakukannya.

 


Sudah mulai berkarat

Doc: Asia Wire

Ini terjadi karena 20 bola magnet di kandung kemihnya menyebabkan peradangan. Penemuan bola magnet itu terjadi setelah Dokter Li melakukan sistoskopi - endoskopi kandung kemih - di mana ia dapat menghitung magnet yang sudah berkarat di organ bocah itu.

"Kami tak bisa menghilangkan 20 bola itu dengan cystoscopy, jadi kami memilih untuk operasi invasif minimal."

 

 


Berhasil dikeluarkan

Doc: Asia Wire

Menurut Dokter Li, uretra bocah itu terlalu sempit untuk mengangkat Buckyballs tanpa risiko cedera lebih lanjut. Untaian mainan magnet itu berhasil dikeluarkan lewat operasi pada hari ynag sama.

"Anak-anak sangat ingin tahu tentang tubuh mereka ketika mereka tumbuh. Dalam hal memasukkan benda ke dalam uretra, kami menemukan fenomena pada anak laki-laki dari dua kelompok umur: lima hingga enam dan 10 hingga 13 tahun," jelas Li.


Ketahui gejala ini

Anak belajar buang air kecil di toilet agar tak mengompol. (iStock)

Ia juga menjelaskan bahwa terkadang anak terlalu takut untuk memberi tahu anggota keluarga. Oleh karena itu, orang tua disarankan untuk mencari perawatan medis jika mereka melihat gejala termasuk sering buang air kecil, sakit saat buang air kecil, atau darah dalam urin.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya