Pandemi Corona Tutup Prostitusi di Belanda, Boneka Seks Jadi Incaran

Penutupan klub seks yang terlalu lama di Belanda, membuat pelaku usaha prostitusi menyediakan layanan boneka seks.

oleh Yuke Mayaratih diperbarui 16 Jun 2020, 21:42 WIB
Penutupan klub seks yang terlalu lama di Belanda, pelaku usaha membuat prostitusi alternatif dengan menyediakan layanan boneka seks bagi para pelanggan.

Liputan6.com, Leeuwarden - Layanan publik di Belanda mulai dibuka kembali dengan berbagai aturan ketat setelah sempat ditutup sejak 16 Maret karena pandemi Virus Corona COVID-19. Salah satu aturan ketatnya seperti jaga jarak 1,5 meter dan pembayaran nontunai.  

Tapi pelonggaran pembatasan tidak berlaku untuk klub seks seperti red district di Amsterdam yang masih tutup. Pemerintah akan mengumumkan pembukaan usaha ini pada 1 September dengan melihat perkembangan yang ada.

Danny, seorang pengelola klub seks di Leeuwarden berharap agar usahanya segera buka, dengan pelayanan seks alternatif yaitu menggunakan boneka seks.

Dalam program TV di NPO3, sejak 15 Maret tempat usahanya tutup dan ia tidak menerima tunjangan apapun dari pemerintah seperti bidang usaha lainnya. Karena itu orang-orang yang bekerja di industri seks ini memilih tetap beraktivitas secara ilegal.

"Tapi saya rasa kegiatan ilegal ini tidak akan bertahan lama, karena saat ini polisi masih sibuk dengan aturan hukum yang terkait Virus Corona. Saya sendiri memilih untuk tidak melanggar aturan pemerintah dengan menjalankan bisnis secara ilegal. Karena saya khawatir izin usaha saya bisa dicabut," Jelas Danny.

Meski usahanya tutup, hampir setiap hari ia menerima telepon dari para pelanggan dan mitra pekerja seksnya. Mereka meminta supaya klub ini segera dibuka.

"Beberapa dari pekerja seks saya ada juga yang mulai pindah ke Jerman dan Belgia, karena di sana prostitusi sudah mulai dibuka kembali. Risikonya, memang saya akan kehilangan banyak karyawan, karena mereka pergi ke luar Belanda. Saat ini kami sedang mempersiapkan gerakan agar prostitusi di Belanda bisa segera beroperasi lagi," jelas Danny.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Alternatif Pelayanan Seks dengan Boneka

Ilustrasi Pekerja Seks Komersial (PSK). (iStockphoto)

"Saya sudah punya solusi, agar tempat usaha saya bisa buka kembali. Yaitu dengan menyediakan boneka seks atau boneka cinta. Selama satu setengah tahun belakangan saya memang sudah memperkenalkan boneka seks ini. Awalnya memang masih dalam bentuk iklan. Tapi belakangan semakin banyak orang yang tertarik," ungkap Danny.

Permintaan boneka seks di Belanda, sambungnya, saat ini meningkat. "Karena boneka tidak mengalami demam dan tidak ada cairan, saya pikir boneka seks ini akan semakin populer setelah karantina."

"Mereka memiliki suhu tubuh yang sama dengan manusia. Nah dari dua boneka, salah satunya bisa berbicara beberapa kata. Bahkan penampilan mereka seperti warna dan potongan rambut, juga bisa di modifikasi sesuai selera pelanggan," jelas Danny.

"Saya memiliki pelanggan tetap yang jatuh cinta dengan salah satu boneka. Dia juga kecewa ketika boneka itu tidak ada. Dia telah memberinya nama dan sering berbicara dengannya. Pelanggan itu datang dua atau tiga kali sebulan. Saya yakin dia sangat senang ketika kita bisa membuka lagi dengan pelayanan boneka," kata Danny.

Menurut Danny, seks dengan boneka saat ini memang masih tabu dibandingkan dengan seks dengan PSK. Meski begitu, ia menjamin boneka seks bebas dari Virus Corona karena rutin dilakukan disinfektan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya