Melihat Daur Ulang Sampah dengan Manfaatkan Larva Lalat di Tangerang

Kurangi volume sampah di Kota Tangerang, Dinas Lingkungan Hidup setempat mengembangkan teknik daur ulang Maggot BSF atau Black Soldier Fly.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 17 Jun 2020, 10:32 WIB
Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah saat memantau proses daur ulang maggot di Kantor DLH UPT Pengelolaan Wilayah Barat Kecamatan Jatiuwung (Pramita/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kurangi volume sampah di Kota Tangerang, Dinas Lingkungan Hidup setempat mengembangkan teknik daur ulang Maggot BSF atau Black Soldier Fly.

Maggot BSF (Black Soldier Fly) adalah larva dari jenis lalat besar berwarna hitam yang terlihat seperti tawon, dimana dalam proses siklus pertumbuhan, membutuhkan sampah sebagai bahan makanan.

"Ini sedang kita uji coba menggunakan kurang lebih 750 kilogram sampah masyarakat yang bentuknya sampah organik," jelas Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah, saat memantau langsung proses daur ulang maggot di Kantor DLH UPT Pengelolaan Wilayah Barat, Kecamatan Jatiuwung, Selasa (16/6/2020).

Khususnya dari limbah dapur, seperti sisa sayuran, buah, makanan atau dari jenis sampah organik. "Sampah organik ini yang menjadi pakan bagi maggot-maggot yang ada sekarang," sambungnya.

Larva maggot usia 12-18 hari, dapat mengkonsumsi limbah organik dengan sangat banyak. Satu kilogram larva maggot, per jam dapat memakan 15 sampai 20 kilogram sampah organik.

Dan saat usia 7 sampai 15 hari, larva maggot sudah bisa dijadikan sebagai pakan ikan.

"Maggotnya sendiri itu nantinya bisa dimanfaatkan untuk pakan unggas, ikan dan lain sebagainya," kata Arief.

Bila sudah selesai diuji coba, Arief berharap kedepannya masyarakat sudah bisa ikut terlibat dalam mengembangkan teknik daur ulang sampah ini. Sehingga, sampah yang berasal dari rumah tangga bisa berkurang secara signifikan. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya