Cegah COVID-19 di Kereta, Ini yang Harus Diperhatikan Pengguna KRL

Dokter spesialis penyakit dalam memberikan beberapa tips agar pengguna kereta tetap bisa aman dari COVID-19 saat menggunakan transportasi tersebut

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 17 Jun 2020, 19:00 WIB
Calon penumpang menunggu kedatangan kereta Commuter Line di Stasiun Manggarai, Jakarta, Kamis (16/4/2020). PT KCI menyatakan jumlah penumpang kereta listrik (KRL) terus menurun selama pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jabodebek hingga 50 persen. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Kereta seperti KRL dan MRT menjadi salah satu transportasi yang paling banyak digunakan oleh para pekerja di ibu kota. Namun, kekhawatiran akan penularan COVID-19 muncul mengingat pandemi belum berakhir.

Mengingat rencana penerapan tatanan hidup normal baru, pihak penyedia jasa layanan transportasi kereta memang telah memberlakukan aturan terkait pencegahan COVID-19.

Di satu sisi, pengguna kereta juga diminta untuk melakukan protokol kesehatan apabila bepergian menggunakan transportasi tersebut.

Dalam siaran pers dari Graha BNPB, Jakarta, Edward Faisal, dokter spesialis penyakit dalam Junior Doctor Network memberikan beberapa tips yang harus dipersiapkan sebelum seseorang menggunakan kereta.

"Pertama sekali kita harus berpikir positif. Artinya kita harus sehat selalu," ujarnya pada Rabu (17/6/2020).

Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini


APD yang Digunakan

Sejumlah calon penumpang KRL Commuterline menunggu kereta di Stasiun Depok Lama, Depok, Jawa Barat, Selasa (9/6/2020). Stasiun Depok Lama terpantau lengang pada hari kedua dibukanya aktivitas perkantoran di Jakarta pada masa transisi Pembatasan Sosial Berskala Besar. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Kemudian, siapkan alat pelindung diri saat akan menggunakan kereta seperti masker kain yang bisa digunakan untuk tiga hingga empat jam serta hand sanitizer.

"Walaupun tetap disarankan untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Itu penting juga," kata Edward.

Kemudian, Edward juga mengatakan boleh saja seseorang menggunakan topi untuk melindungi kepala dari paparan virus.

Untuk sarung tangan, alat ini sesungguhnya lebih disarankan untuk tenaga kesehatan. Apabila seseorang ingin menggunakannya, Edward lebih merekomendasikan penggunaan sarung tangan kain meski itu bukanlah protokol utama.

"Karena kadang-kadang orang suka lupa, dimasukkan ke kantung, karena lupa tidak dicuci dipegang lagi, tidak sengaja makan atau memegang muka. Itu yang jadi kendala," katanya.

Selain itu, penting juga pengguna untuk mengetahui aturan-aturan yang sudah diterapkan oleh penyedia jasa layanan kereta seperti commuter line. Mulai dari pengukuran suhu, cuci tangan, aturan jaga jarak, tidak menggunakan telepon di dalam KRL, tidak membawa balita ke dalam KRL untuk sementara, serta memperhatikan jam lansia bagi mereka yang memiliki kepentingan mendesak.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya