Alasan Novel Baswedan Minta Terdakwa Teror Kasusnya Dibebaskan

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan sempat meminta kedua terdakwa kasus penyerangan air keras terhadap dirinya dibebaskan.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 17 Jun 2020, 12:09 WIB
Penyidik KPK Novel Baswedan saat memberi keterangan pers di sela silaturahmi dengan WP KPK di kediamannya di Kelapa Gading, Jakarta, Minggu (17/6). Silaturahmi digelar dalam rangka Idul Fitri. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan sempat meminta kedua terdakwa kasus penyerangan air keras terhadap dirinya dibebaskan.

Novel mengaku sejak awal sudah menduga Rahmat Kadir Mahulette dan Ronny Bugis bukan pelaku yang menyiram wajahnya dengan air keras pada 11 April 2017, usai salat subuh. Novel mengetahui keduanya bukan pelaku berdasarkan keterangan saksi yang berada di lokasi, baik sebelum kejadian maupun setelah kejadian.

"Ketika saya tanya saksi-saksi yang melihat pelaku, dibilang bukan itu pelakunya," ujar Novel lewat akun Twitter pribadinya @nazaqistsha dikutip Rabu (17/6/2020).

Atas dasar itulah yang menjadi alasan Novel meminta para terdakwa yang merupakan anggota Brimob Polri dibebaskan. Novel tak mau hukum dipermainkan oleh pihak-pihak tertentu.

"Sudah dibebaskan saja daripada mengada-ada," kata Novel Baswedan.


Banyak Kejanggalan

Lagipula, sejak awal Polri mengungkap dua terduga pelaku penyerangan air keras terhadap dirinya, Novel merasakan kejanggalan. Apalagi disebutkan jika keduanya menyerang Novel dengan alasan dendam. Novel mengaku tak pernah mengenal Rahmat dan Ronny.

"Saya juga tidak yakin kedua orang itu pelakunya," kata Novel.

Novel menyebut, dirinya sempat bertanya lebih dalam kepada para penyidik Polri yang menangani kasusnya. Namun tak ada jawaban. Begitu juga saat kasus ini naik ke tingkat penuntutan, Novel tak mendapat jawaban yang pasti dari pihak penuntut umum.

"Ketika saya tanya penyidik dan jaksanya, mereka tidak ada yang bisa jelaskan kaitan pelaku dengan bukti," kata Novel.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya