Langkah-Langkah E-Commerce Bikin Belanja Online Makin Aman

Keamanan belanja di e-commerce ini termasuk proteksi data pribadi pelanggan, sampai identifikasi penjual nakal.

oleh Asnida Riani diperbarui 17 Jun 2020, 18:01 WIB
Ilustrasi belanja Online (iStockphoto)​

Liputan6.com, Jakarta - Dengan sejumlah pembatasan di masa pandemi demi memutus rantai penyebaran COVID-19, berbagai kegiatan, termasuk belanja, jadi beralih ke digital. Karenanya, e-commerce menjelma jadi salah satu platform andalan tak sedikit orang.

Melihat lebih banyak mata yang melirik, upaya membuat pengalaman belanja online lebih aman nan nyaman harusnya jadi perhatian tersendiri bagi pihak penyelenggara.

AVP of Customer Satisfication Management (CSM) Bukalapak, Tine Ervina, menjelaskan bahwa dalam mengelaborasi poin tersebut, pihaknya telah melakukan beberapa langkah strategis.

"Menjaga keamanan data pelanggan ini kami bagi jadi saat menerima, menyimpan dengan perlindungan berlapis, dan mengolah data lewat membentuk tim khusus untuk memonitor dari waktu ke waktu," katanya dalam Inspirato Sharing Session secara daring, Rabu (17/6/2020).

Tine menambahkan, terus mengembangkan sistem keamanan dan menjaga data pribadi pengguna bakal selalu jadi prioritas Bukalapak. "Di sisi lain, kami juga terus memberi edukasi pada pelanggan," imbuh Tine.

Informasi yang disampaikan ini berupa jangan pakai password sama untuk beberapa laman. Tanpa disadari, kata Tine, ini merupakan salah satu kelemahan.

"Kemudian, (password) dibuat sesusah mungkin. Ada huruf kapital, angka, kombinasi karakter. Lalu, karena takut lupa saking banyak, bisa juga pakai bantuan password manager," tuturnya.

Juga, jangan sampai pengguna klik tautan sembarangan padahal secara sistem, mulai dari status transaksi, sampai pengiriman, semua sudah dilaporkan lewat laman e-commerce

"Kami juga mendorong pengguna untuk pro aktif melaporkan saat menemukan keganjilan. Ada customer care yang siap melayani 24 jam tujuh hari dalam seminggu," katanya.

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Tips Aman Belanja Online Lewat E-Commerce

Ilustrasi belanja online. (Ilustrasi: Pexels.com)

Tine menambahkan, ada beberapa tips aman belanja online lewat e-commerce seperti Bukalapak. Pertama, jangan mudah tergoda banderol di bawah harga pasaran. Lalu, memerhatikan kredibilitas, rating, dan feedback pelapak.

"Jangan pernah berbagi hal-hal sifatnya konfidensial, seperti password dan OTP. Dengan iming-iming apapun, pihak e-commerce maupun seller jujur tak akan menanyakan data tersebut," tuturnya.

Terakhir, jangan pernah bertransaksi di luar platform e-commerce. "Tidak perlu. Semua informasi yang dibutuhkan pembeli sudah tersedia di akun mereka masing-masing," tambah Tine.

Pihaknya pun tak segan menutup akun penjual yang kedapatan melanggar syarat dan ketentuan. "Terhitung Maret, sudah ada ribuan akun yang kami tutup," ujarnya.

Direktur Proteksi Ekonomi Digital Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Anton Setiawan, sepakat bahwa dalam menjalankan ekonomi digital, kemajuan sistem harus dibarengi dengan pengetahuan publik. "Karena kesadaran people ini juga tak kalah penting buat mencegah kejahatan siber," ungkapnya di kesempatan yang sama.

Pihaknya pun sudah menyediakan unit pengaduan dan mendorong masyarakat untuk pro aktif melaporkan keganjilan yang ditemukan, termasuk saat belanja online.

"BSSN juga bekerja sama dengan para pihak penyelenggara, yaitu e-commerce seperti Bukalapak, untuk menciptakan ekosistem lebih kondusif. Terus mengedukasi masyarakat ada di dalam agendanya," ucap Anton.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya