Liputan6.com, Jakarta - Jumlah pasien meninggal dunia akibat virus Covid-19 mengalami peningkatan. Hingga saat ini ada penambahan 45 orang.
Hal itu disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto di Jakarta, Rabu (17/6/2020).
Advertisement
"Sehingga total keseluruhan pasien positif yang meninggal dunia hari ini sebanyak 2.276 orang," ujar Yurianto melalui konferensi pers daring di Graha BNPB Jakarta.
Sementara, jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia hingga kini terjadi penambahan sebanyak 1.031 orang. Sehingga total menjadi 41.431 orang yang terkonfirmasi positif virus mematikan asal Kota Wuhan, China ini.
Yurianto juga membeberkan jumlah pasien sembuh yang juga mengalami peningkatan. Menurutnya, per hari ini, sebanyak 540 pasien sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19. Sehingga, total pasien sembuh dari covid-19 menjadi 16.243 orang.
Data update pasien virus Corona Covid-19 ini tercatat sejak Selasa 16 Juni 2020 pukul 12.00 WIB hingga hari ini pukul 12.00 WIB.
p: 1031-- 41431
540- 16.243
45--2276
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Jatim Berpotensi Balap DKI di Kasus Covid-19
Sementara itu, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan, Jawa Timur (Jatim) berpotensi membalap DKI Jakarta dalam kasus COVID-19.
"Tiap hari ada perbedaan 150 kasus rata-rata, lebih tinggi Jawa Timur," ujar JK di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (17/6/2020).
JK yang juga Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Mantan Wakil Presiden (Wapres) ini memprediksi Jatim akan mengungguli DKI Jakarta di posisi terbanyak dalam kasus positif COVID-19.
Sebab, JK menilai pelandaian kasus mulai ditunjukkan oleh Jakarta.
"Dalam waktu seminggu kalau itu berlangsung terus, Jawa Timur bisa lebih tinggi daripada Jakarta. Jakarta mulai cenderung stabil turun, ini Jatim naik," kata JK.
JK berharap ada upaya lebih keras dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim melalui Gugus Tugasnya, agar prediksi ini meleset atau tidak terjadi.
Tak lupa, JK juga mengingatkan kepada semua elemen masyarakat supaya ikut mencegah penularan virus Corona ini.
Advertisement