Jakarta Sudah lebih dari tiga bulan turnamen bulutangkis dunia vakum akibat pandemi virus corona. Bagi pebulutangkis dunia tentunya sudah sangat merindukan atmosfer kompetisi, seperti yang dialami pemain ganda putri, Greysia Polii.
Greysia Polii bersama pebulutangkis Pelatnas PBSI lainnya, kecuali yang sudah berkeluarga, terus menjalani karantina di Cipayung. Para pemain terus bersama rekan-rekan mereka sepanjang hari, bahkan akhir pekan, selama tiga bulan terakhir dan kemungkinan masih akan terus berlanjut.
Advertisement
"Rasanya seperti 24 jam X 7 hari bersama rekan setim. Rasanya beda seperti sebelum-sebelumnya ketika bepergian bersama tim," kata Greysia Polii mengenai kondisi para pemain Pelatnas PBSI, seperti dilansir situs BWF, Selasa (16/6/2020).
"Sekarang Anda bersama para pemain junior juga. Program latihan juga berubah, selama dua bulan kami melakukan penjagaan kondisi. Dalam dua bulan terakhir kami mulai berlatih keras untuk kembali ke level maksimal, jadi sedikit melelahkan," imbuh pemain asal Manado itu.
Greysia mengaku ada tiga hal yang sangat dirindukannya selama masa pandemi virus corona dan ketiadaan turnamen, yang terakhir digelar adalah All England 2020.
"Saya merindukan kompetisi. Saya juga rindu berkumpul dengan keluarga dan menikmati waktu di luar bulutangkis. Selain itu, fokus ssaya adalah Olimpiade. Jadi pikiran saya terarah ke sana," urai Greysia Polii.
Refleksi Diri
Performa ganda putri, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, pada awal tahun ini cukup menjanjikan sebelum turnamen dihentikan akibat pandemi virus corona.
Greysia/Apriyani menembus semifinal di Malaysia Masters 2020 dan kemudian juara pada turnamen Indonesia Masters 2020 di Istora. Mereka juga jadi kampiun di Spanyol Masters 2020.
Sayangnya, perjalanan apik mereka tak berlanjut di All England 2020. Ganda putri peringkat delapan dunia tersebut tersingkir di babak pertama.
All England menjadi turnamen terakhir yang diikuti Greysia/Apriyani. Selama masa karantina di Pelatnas, Greysia mengaku banyak melakukan refleksi diri.
"Saya punya banyak waktu, terutama ketika kami kembali setelah All England. Saya banyak menghabiskan waktu untuk melakukan refleksi diri, apa yang harus dilakukan, dan hanya berpikir tentang diri sendiri," kata Greysia.
"Supaya lebih menyenanhkan, saya berusaha bermain musik. Saya berusaha belajar hal baru, seperti membaca buku tentang pengembangan diri, belajar bahasa baru, dan berusaha bagaimana menjadi gamer. Saya tertarik bahasa Mandarin dan Korea. Saya sudah belajar dua bahasa itu," imbuh Greysia Polii.
Sumber: BWF
Disadur dari: Bola.com (penulis/editor, Yus Mei Sawitri, published 14/6/2020)
Advertisement