Majukan IKM, Pemerintah Gandeng Ekosistem Digital

Hingga saat ini, e-Smart IKM sudah diikuti sebanyak 11.167 pelaku IKM di seluruh Indonesia.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 17 Jun 2020, 17:00 WIB
Pekerja memproduksi produk di PT Rahmat Perdana Adhimetal di Cikarang, Jabar, Senin (11/1/2019). Dukungan Astra Ventura untuk Industri Kecil Menengah (IKM) diharapkan dapat bersaing secara kompetitif di tengah disrupsi teknologi dan menjadi connecting dari para stakeholder. (Liputan6.com/HO/Eko)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) galakkan digitalisasi Industri Kecil Menengah (IKM) melalui kampanye #SemuaAdaDisini. Upaya ini bukan kali pertama dilakukan oleh Kemenperin, dimana pada 2017 lalu juga ada program serupa bertajuk e-Smart IKM yang dilaksanakan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan kepada para pelaku IKM untuk mampu memasarkan produknya lewat platform digital.

Hingga saat ini, e-Smart IKM sudah diikuti sebanyak 11.167 pelaku IKM di seluruh Indonesia.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kemenperin, Gati Wibawaningsih menjelaskan, Kemenperin bekerja sama dengan ekosistem digital di Indonesia untuk mewujudkan dukungan bagi IKM di Tanah Air melalui program tersebut.

E-Smart IKM bekerja sama dengan seluruh ekosistem digital di antaranya adalah Bukalapak, Tokopedia, Shopee, Blibli, Blanja, Ovo, Dana dan Imoji. Selain itu juga melibatkan berbagai macam perusahaan pendukung seperti Si-Cepat dan JNE,” papar Gati dalam siaran pers Kemenperin, Rabu (17/6/2020).

Gati menyampaikan, IKM yang menjadi bagian kampanye #SemuanyaAdaDisini nantinya juga akan mengikuti program e-Smart IKM serta memperoleh pelatihan, pendampingan, dan fasilitasi untuk meningkatkan cakupan pemasarannya secara online.

IKM memperoleh benefit berupa pembinaan yang berkesinambungan, juga setelah #SemuanyaAdaDisini selesai,” ujar Gati.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Capacity Building

Pekerja pabrik membuat komponen otomotif. (ist)

IKM yang mengikuti program ini akan mendapatkan fasilitas capacity building dalam periode pra dan pasca-onboarding di media pemasaran online, serta mendapatkan pendampingan selama masa berlaku program.

Manfaat lain yang didapat, antara lain fasilitasi terkait hak kekayaan intelektual (pendaftaran merek), desain kemasan, branding material, sertifikasi halal dan SNI, akses KUR, serta restrukturisasi mesin dan peralatan.

“Selain itu, akan difasilitasi pembuatan aset digital berupa akun marketplace, media sosial dan website serta berkesempatan untuk menembus pasar luar negeri melalui berbagai program pendampingan,” ujarnya.

 


Membangun Jejaring

Sejumlah pekerja menyelesaikan pembuatan komponen kendaraan bermotor di industri logam Bengle, Tegal, Rabu (10/10). Kementerian Perindustrian menargetkan Industri Kecil dan Menengah (IKM) tumbuh 11 persen hingga akhir 2018 . (Liputan6.com/HO/Eko)

Gati menambahkan, Kemenperin juga berupaya membangun jejaring antara pelaku IKM sebagai bagian dari supply chain dengan industri besar.

“Dengan mendekatkan IKM dengan industri berskala besar, akan memberikan peluang bagi IKM untuk makin berkembang dan berkontribusi sebagai rantai pasok industri dalam negeri,” paparnya.

Untuk ikut serta dalam #SemuanyaAdaDisini, para pelaku IKM dapat mendaftar melalui tautan http://esmartikm.id/ hingga 21 Juni 2020.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya