Jakarta - Seperti halnya pesepak bola dunia, banyak pemain sepak bola Indonesia juga memiliki julukan masing-masing yang disematkan, baik oleh penggemar maupun dari komentator pertandingan. Jumlahnya pun tidak sedikit. Siapa saja mereka?
Dalam dunia sepak bola, tidak hanya tim saja yang tersemat julukan khusus nan unik. Begitupun dengan para pesepak bola yang menjadi pelakunya. Sebut saja Eric Cantona yang punya julukan The King, atau Lionel Messi dengan sebutan La Pulga.
Advertisement
Mungkin juga ada yang mengingat bagaimana Manajer Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, punya julukan menarik ketika masih aktif menjadi striker The Red Devils. Ya julukannya saat itu adalah Baby Face Assasin.
Selain itu juga ada sejumlah julukan yang akhirnya melekat kepada nama sang pemain, seperti Hulk, pemain asal Brasil yang memiliki nama asli Givanildo Vieira De Souza, atau Kun yang menempel pada nama Sergio Aguero. Bahkan ada juga yang merupakan singkatan dari nama dan nomor punggungnya, seperti Cristiano Ronaldo yang dikenal dengan sebutan CR7.
Tak hanya pesepak bola dunia, para pemain sepak bola Indonesia pun juga punya julukannya masing-masing.
Bahkan merujuk dari julukan yang dimiliki oleh pesepak bola dunia, cukup banyak pemain sepak bola Indonesia yang memang kerap dipanggil dengan julukannya. Siapa saja mereka?
Kurniawan Dwi Yulianto (Si Kurus)
Legenda sepak bola Indonesia yang satu ini tentu sangat diingat karena bentuk tubuhnya yang cenderung kurus.
Striker legendaris Timnas Indonesia yang pernah bermain di banyak klub di Indonesia, dan juga pernah merasakan berkompetisi di Italia dan Swiss ini pun akhirnya memiliki julukan sesuai dengan bentuk tubuhnya, yaitu Si Kurus.
Walau bertubuh kurus, Kurniawan Dwi Yulianto selalu menjadi andalan lini depan timnya, baik di level klub maupun ketika membela Timnas Indonesia. Kurniawan adalah mesin gol Timnas Indonesia pada eranya, yang menjadi inspirasi banyak striker-striker Indonesia di kemudian hari.
Advertisement
Budi Sudarsono (Ular Piton)
Bukan hanya Kurniawan Dwi Yulianto, Timnas Indonesia pernah punya striker hebat bernama Budi Sudarsono. Permainannya di lini depan sangat cepat dan sulit dihentikan.
Bahkan Budi Sudarsono memiliki tembakan yang mematikan, terutama ketika berada di dekat gawang lawan.
Julukan Si Ular Piton pun melekat kepadanya. Bak ular yang sulit ditangkap, kecepatan dan kelincahan Budi Sudarsono saat melewati lini pertahanan lawan memang sulit dihentikan.
Atep (Lord)
Legenda Persib Bandung ini punya julukan yang singkat, sesingkat namanya. Atep, pemain yang 10 tahun membela Persib mendapatkan julukan Lord. Alhasil banyak yang kemudian memanggilnya dengan Lord Atep.
Dalam bahasa Inggris, Lord memiliki arti Tuan atau Bangsawan. Sebutan itu tentu mewakili sifat sang pemain yang memang menjadi panutan ketika berada di Persib.
Namun, ternyata Atep tak mengetahui bagaimana julukan itu berawal datang dan tersemat kepada dirinya.
"Saya malah tidak tahu dari mana awalnya julukan itu. Saya ingat itu ketika Persib Bandung ikut Piala Walikota Padang 2015. Di situ saya mencetak gol melawan Borneo FC dengan tendangan gunting ala-ala Ronaldo," kata Atep dalam akun Youtube Jebreeetmedia TV.
"Di situ mulai ramai di Twitter sampai ada julukan-julukan seperti itu. Saya pikir juga cuma candaan dan tidak saya tanggapi. Cuma ke sini-sini kebetulan penampilan saya juga lagi naik sehingga julukan itu makin sering disematkan kepada saya," ujar Atep.
Advertisement
Nuralim (Jabrik)
Legenda Persija Jakarta yang turut membawa timnya menjadi juara Liga Indonesia 2001 ini dikenal memiliki rambut yang berantakan saat masih aktif bermain.
Julukan Si Jabrik pun melekat kepadanya. The Jakmania yang pertama kali memberikan julukan tersebut. Tatanan rambut berantakan dan menyembul ke atas itu memang sudah terlihat sejak Nuralim membela Timnas Indonesia di Piala Tiger 1996.
Arif Suyono (Keceng)
Mantan pemain Timnas Indonesia, Arif Suyono, juga memiliki julukan yang unik. Pemain yang sempat memperkuat Mitra Kukar itu punya julukan "Keceng".
Julukan ini disematkan kepadanya seperti halnya Kurniawan Dwi Yulianto yang punya julukan Si Kurus. Karena perawakannya yang kurus, Arif Suyono mendapatkan julukan Keceng, yang merupakan bahasa Jawa yang artinya kurus.
Advertisement
Cristian Gonzales (El Loco)
El Loco atau yang memiliki arti Si Gila, sudah lama tersemat dalam diri Cristian Gonzales. Seperti julukannya, pemain asal Uruguay yang kini menjadi Warga Negara Indonesia itu memang sangat gila.
Bagaimana tidak, pada musim pertamanya di Indonesia, Cristian Gonzales mampu menjadi pencetak gol terbanyak Liga Indonesia 2003-2004 dengan 27 gol saat berseragam PSM Makassar.
Dalam kariernya di Indonesia, El Loco tercatat lima kali menjadi top scorer di Liga Indonesia dan Indonesia Super League. Selain itu, ia juga menjadi top scorer Piala Indonesia 2009-2010 dan Piala Presiden 2017.
Dalam sepanjang karier di Indonesia, menjadi top scorer Liga Indonesia 2006-2007 dengan torehan 32 gol menjadi yang terbaik diraih oleh Gonzales.
Bahkan yang membuatnya makin cocok dengan julukan El Loco atau Si Gila itu adalah kemampuannya menjadi top scorer Piala Presiden 2017 dengan 11 gol ketika usianya sudah 40 tahun.
Bahkan ketika harus turun kasta dan bermain untuk PSS Sleman di Liga 2 2018, El Loco mampu mencetak 15 gol saat usianya sudah 42 tahun. Kurang gila apa coba?
Maulwi Saelan (Benteng Beton)
Maulwi Saelan merupakan kiper legendaris Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956. Saat itu, ia tampil bersama pemain-pemain seperti Ramang, Djamiat, Him Tjiang, dan Liong Houw. Ketika itu Timnas Indonesia tampil baik meski hanya sampai delapan besar.
Maulwi Saelan sempat menahan gempurang Uni Soviet dalam laga yang berakhir tanpa gol. Kegigihannya mengawal gawang Tim Merah Putih menjadikan kiper yang kemudian menjadi ajudan Presiden Soekarno itu pun mendapatkan julukan Benteng Beton.
Sayang dalam laga ulang kontra Uni Soviet, di mana saat itu belum dikenal sistem adu penalti, Timnas Indonesia kalah telak 0-4.
Namun, Maulwi Saelan memberikan prestasi lain bersama Timnas Indonesia, yaitu menembus empat besar Asian Games 1954 dan meraih medali perunggu di Asian Games 1958.
Advertisement
Ferdinand Sinaga (The Dragon)
Ferdinand Sinaga merupakan striker yang sudah malang melintang di dunia persepakbolaan Indonesia sejak 2006. Sejumlah klub kasta tertinggi Indonesia pernah dibelanya, mulai dari Peliat Jaya, Semen Padang, Persib Bandung, Sriwijaya FC, dan PSM Makassar.
Ketika bermain di PSM, tepatnya di bawah asuhan Robert Rene Alberts, Ferdinand pun mendapatkan julukan The Dragon. Julukan itu datang langsung dari sang pelatih asal Belanda itu karena marga Sinaga yang dimiliki oleh Ferdinand.
"Ketika itu yang memberikan julukan itu coach Robert. Ketika pertama dia datang, hanya sedikit bahasa Indonesia yang dikuasainya. Nama saya Sinaga, dalam bahasa Inggris naga itu Dragon, jadi dia panggil saya The Dragon," ujar Ferdinand Sinaga dalam channel Youtube miliknya.
Bambang Pamungkas (Bepe20)
Legenda sepak bola Indonesia yang baru gantung sepatu pada 2019 lalu ini mungkin punya julukan yang berbeda dengan pemain-pemain lain di Indonesia. Bambang Pamungkas mendapatkan julukan sesuai dengan akronim namanya dan nomor punggung yang biasa digunakan.
Bepe20, itu adalah akronim yang menjadi julukan bagi Bambang Pamungkas dalam 20 tahun berkarier sebagai pesepak bola di Indonesia. Akronim tersebut juga digunakannya untuk semua media sosialnya, termasuk ketika menuliskan judul buku yang ditulisnya.
Julukan yang berasal dari akronim nama dan nomor punggung bukanlah hal baru. Untuk yang satu ini, Bambang Pamungkas tentu sama seperti Cristiano Ronaldo yang terkenal dengan julukan CR7.
Advertisement
Irsyad Maulana (Si Bengal)
Irsyad Maulana yang kini bermain di PSM Makassar memiliki julukan Si Bengal. Pemain yang pernah memperkuat Semen Padang dan Arema ini sudah mendapatkan julukan tersebut sejak lama.
Tepatnya ketika masih bermain di SSB Singa Harau. Ketika itu Irsyad mendapatkan julukan Si Bengal karena memiliki karakter yang sama seperti julukannya.
Irsya merupakan pemain yang memiliki bakat dengan ditopang kemauan yang sangat keras dari dalam dirinya untuk bisa menjadi pemain yang bisa diandalkan oleh timnya.
Egy Maulana Vikri (Egy Kelok 9)
Selain mendapatkan julukan sebagai Lionel Messinya Indonesia dengan sapaan Egy Messi, Egy Maulana Vikri juga memiliki julukan lain yang lebih unik, yaitu Egy Kelok 9.
Julukan ini datang dari komentator sepak bola, Valentino "Jebreeet" Simanjuntak, yang dengan kehebohannya menyematkan julukan itu saat Egy beraksi bersama Timnas Indonesia U-19.
Kelok 9 merupakan nama jalan di Sumatra. Tepatnya di Kabupaten Limapuluh Koto, Sumatra Barat, jalan ini memiliki 9 tikungan tajam dengan jurang terjal setinggi 100 meter. Jalan ini meliuk melintasi Bukit Barisan yang ada di Sumatra Barat.
Bukan tanpa sebab Valentino Simanjuntak memberikan julukan itu untuk Egy. Saat Timnas Indonesia U-19 menghadapi Myanmar di Grup B Piala AFF U-18 2017, Egy sempat memperlihatkan permainan yang luar biasa dengan mengecoh pemain lawan dengan gerakan berkelok-kelok dan melepaskan tendangan yang kemudian mendapatkan komentar "kelok 9" dari sang komentator.
Advertisement
Asnawi Mangkualam Bahar (Benteng Rotterdam)
Asnawi Mangkualam merupakan pemain muda asal PSM Makassar. Ia tak tergantikan di lini belakang Timnas U-19 pada ajang Piala AFF 2017.
Permainannya yang ngotot di lini belakang membuat Asnawi dijuluki Benteng Rotterdam oleh komentator pada perhelatan tersebut.
Rotterdam merupakan satu di antara benteng yang paling terkenal di Makassar.
Febri Hariyadi (Bow)
Febri Hariyadi merupakan pemain sayap Persib Bandung dan Timnas Indonesia yang kini memiliki jutaan penggemar di media sosial. Pemain asal Gede Bage, Bandung, ini memiliki julukan Bow.
Sempat ada sebuah analisis yang menyamakan dirinya, yang memiliki kecepatan luar biasa di lapangan, dengan busur yang menembakkan anak panah yang dalam bahasa Inggris disebut Bow. Namun, ternyata tidak seperti itu.
"Saya dipanggil Bow sudah sejak di SSB Uni. Jadi waktu itu ada kebiasaan memanggil teman itu dengan istilah bro. Ada satu teman yang menyimak ketika saya menyebut kata itu dan bertanya, 'Kok bilangnya bow sih?'," ujar Febri Hariyadi mengungkapkan awal sapaan Bow itu.
Febri Hariyadi memang cadel, hal itu yang membuatnya tak bisa melafalkan bro dengan baik dan terdengar menjadi bow. Namun, dari situlah julukan tersebut menempel kepada dirinya.
Disadur dari Bola.com (Benediktus Gerendo Pradigdo)
Advertisement