JK Ajak Warga Jatim Lebih Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan demi Cegah COVID-19

Ketua Umum PMI Jusuf Kalla berharap pemimpin daerah se-Jatim tak berhenti mengingatkan warganya untuk menjalankan dan patuh terhadap protokol kesehatan

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Jun 2020, 21:00 WIB
Hari ini, 15 Mei 2020, Jusuf Kalla ulang tahun ke-78, gelaran acara pun ditiadakan di tengah COVID-19 untuk menghindari kerumunan. (Dok Palang Merah Indonesia/PMI Pusat)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla meminta masyarakat Jawa Timur (Jatim) disiplin terhadap protokol kesehatan. Kedisiplinan ini salah satu bentuk pencegahan terhadap penyebaran COVID-19 di wilayah setempat.

"Melihat angka di Jatim, khususnya di Surabaya, maka harus lebih berdisplin agar virus ini tidak terus menyebar,” tutur Jusuf Kalla saat kunjungan kerjanya di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Rabu, (17/6/2020), seperti dikutip dari Antara.

Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim per Selasa malam, 16 Juni 2020, di Jatim kasusnya mencapai 8.290 orang dengan sekitar 70 persennya berasal dari kawasan Surabaya Raya.

Rincian kasus di Surabaya Raya, yakni Kota Surabaya sebanyak 4.181 orang, Kabupaten Sidoarjo 1.020 orang dan Kabupaten Gresik 360 orang.

Terkait warga berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) di Jatim jumlahnya 8.472 orang, orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 26.329 orang dan orang tanpa gejala (OTG) mencapai 24.359 orang.

Sedangkan, pasien sembuh dari Corona COVID-19 di Jatim sebanyak 2.384 orang atau 28,76 persen, serta pasien meninggal dunia mencapai 638 orang atau 7,92 persen.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Peran Masyarakat Sangat Dibutuhkan

Ketua PMI Jusuf Kalla (kanan) saat mendampingi Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengunjungi Gudang Darurat Penanaganan COVID-19 PMI di Jakarta, Jumat (22/5/2020). Doni berdiskusi dengan Jusuf Kalla tentang penanganan COVID-19 ke depan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Jusuf Kalla berharap pemimpin daerah se-Jatim tak berhenti mengingatkan warganya untuk menjalankan dan patuh terhadap protokol kesehatan, terutama jaga jarak sosial dan fisik, cuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir dan memakai masker.

"Peran masyarakat juga sangat dibutuhkan. Mari cegah COVID-19 ini demi kepentingan bersama," ucap Wakil Presiden RI 2004-2009 dan 2014-2019 tersebut.

Menurut Jusuf Kalla, tidak menutup kemungkinan angka kasus di Jatim akan menyalip DKI Jakarta jika tren kasus positif selama 10 hari terakhir tetap seperti sekarang ini.

Intinya, kata dia, menghadapi kasus COVID-19 ini adalah lebih baik mencegah daripada mengobati, yang pencegahannya dilakukan dengan cara menghindari dan melawan.

“Menghindari caranya diam di rumah dan bekerja dari rumah, sedangkan melawan caranya dengan menyemprot disinfektan atau sterilisasi di manapun karena lawannya tidak kelihatan,” kata JK, sapaan akrabnya.

Pada kesempatan tersebut, turut mendampingi Jusuf Kalla adalah Ketua PMI Jatim Imam Utomo yang juga mantan Gubernur Jawa Timur.


Khofifah Apresiasi

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa berterima kasih atas kehadiran JK serta mengapresiasi dukungan yang diberikan PMI Pusat untuk membantu penanganan COVID-19 di wilayah setempat.

"Berdasarkan hasil evaluasi PSBB lalu, memang Jatim ini masyarakatnya masih banyak yang tidak menggunakan masker. Kami harap dan minta sekali lagi, pakai masker dan patuhi protokol kesehatan," ujar dia.

Turut mendampingi Khofifah antara lain Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak, sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Pemprov Jatim seta perwakilan pejabat Forkopimda Jatim.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya