Pegadaian Mampu Cetak Laba Rp 1,32 Triliun hingga Mei 2020

Di tengah pandemi, nasabah Pegadaian terus menunjukkan peningkatan yang signifikan.

oleh Athika Rahma diperbarui 17 Jun 2020, 21:52 WIB
Sejumlah nasabah duduk menjaga jarak fisik saat di Pegadaian Kota Tangerang, Banten, Kamis (4/6/2020). Memasuki tahun ajaran baru yang jatuh pada 13 Juli 2020, warga ramai menggadaikan barang mereka untuk persiapan masuk sekolah anak. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pegadaian (Persero) mampu membukukan kinerja positif di tegah pandemi Corona. Tercatat, laba perusahaan mencapai Rp 1,13 triliun pada April 2020 dan tumbuh pada Mei 2020 menjadi Rp 1,32 triliun. Sedangkan omzet penjualan di April 2020 sebesar Rp 53,90 triliun dan terus menunjukkan peningkatan hingga Mei 2020 menjadi Rp 65,61 triliun.

"Di tengah berbagai tantangan dalam masa pandemi, kinerja bisnis perusahaan masih tetap tumbuh. Sampai Mei 2020 kita tumbuh semuanya," ujar Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto dalam keterangan tertulis, Rabu (17/06/2020).

Ia melanjutkan, di tengah pandemi, nasabah Pegadaian juga terus menunjukkan peningkatan yang signifikan. Terlihat pada April 2020, perseroan mencatat pertumbuhan nasabah sebanyak 14,73 juta jiwa dan pada bulan Mei 2020 sebanyak 14,90 juta jiwa.

"Kami terus tingkatkan optimalisasi kapabiltas perusahaan. Pegadaian telah memiliki pondasi yang kuat dalam menjaga sustainbilitas kinerja perusahaan."

Untuk menjaga pondasi kinerja bisnis Pegadaian, perusahaan juga terus meningkatkan sistem digital. Hingga saat ini Pegadaian terus melakukan sosialisasi untuk mendorong nasabah dalam mengoptimalkan Pegadaian Digital, sehingga bisa bertransaksi di rumah aja. Tercatat hingga Mei 2020 pengunduh aplikasi Pegadaian Digital sebanyak 1,9 juta.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Strategi Capai Target

Para nasabah mendapat pelayanan di Pegadaian Kota Tangerang, Banten, Kamis (4/6/2020). Memasuki tahun ajaran baru yang jatuh pada 13 Juli 2020, warga ramai menggadaikan barang mereka untuk persiapan masuk sekolah anak. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu Kuswiyoto menjelaskan untuk mencapai terget bisnis Pegadaian di tengah kondisi pandemi ini, perseroan terus menyusun strategi dengan menetapkan berbagai regulasi keringanan-keringanan kepada nasabah Pegadaian.

Regulasi yang disusun oleh Pegadaian seperti penurunan tarif bunga dari 1,2 persen menjadi 1 persen (per 15 hari) untuk roll over kredit gadai, guna membantu nasabah dan menjaga engagement.

"Kita juga melakukan relaksasi dengan perpanjangan masa bebas bunga (grace period) selama 30 hari. Tetapi kami juga punya Gadai Peduli (Bebas Bunga) dimana nasabah nantinya dibebaskan bunga untuk pinjaman sampai dengan Rp 1 juta selama 3 bulan dan sekaligus program akusisi nasabah," ujarnya.

 


Kembangkan Model Bisnis

Nasabah menghitung uang saat di Pegadaian Kota Tangerang, Banten, Kamis (4/6/2020). Memasuki tahun ajaran baru yang jatuh pada 13 Juli 2020, warga ramai menggadaikan barang mereka untuk persiapan masuk sekolah anak. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saat ini, Pegadaian terus akan mengembangkan model bisnis dan konsep layanan yang meminimalisir kontak antara karyawan dengan nasabah melalui pemanfaatan teknologi.

Pemanfaatan tersebut seperti Produk Gold Card yaitu konsep kartu kredit berbasis jaminan tabungan emas atau titipan emas. Lalu, Transaksi Gadai Via Drop Box yaitu kosep layanan gadai contacties antara nasabah dan karyawan melalui sarana dropbox.

Tidak hanya itu, pemanfaatan teknologi yang dilakukan oleh Pegadaian juga dengan menggunakan Digital Lending yaitu penyaluran kredit modal produktif (B2B) dengan sistem fidusia dan jaminan invoice melalui platform internal dan High Touch to High Tech.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya