Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio mengapresiasi kesiapan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali dalam menarik kepercayaan publik di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Sektor pariwisata merupakan bisnis yang mengedepankan kepercayaan sehingga hanya ketika wisatawan percaya saja mereka akan datang, berkunjung dengan aman dan nyaman ke Bali," kata Menparekraf Wishnutama Kusubandio dalam siaran pers yang diterima Liputan6.com, baru-baru ini.
Wishnutama turut mengapresiasi Pemprov Bali yang dikatakan telah siap mengimplementasikan protokol kesehatan di wilayahnya. Namun, ia menekankan protokol kesehatan harus dipersiapkan jauh hari agar dapat membangun kepercayaan publik untuk kembali berwisata di Pulau Dewata.
Baca Juga
Advertisement
"Overall penyebaran COVID-19 di Bali ini relatif lebih rendah dibanding di tempat lain. Tapi, sekali lagi yang perlu kita bangun di Bali adalah kepercayaan publik, kepercayaan dari wisatawan domestik maupun internasional. Itu yang perlu kita bangun karena bisnis pariwisata adalah bisnis kepercayaan," tambahnya.
Saat kunjungan kerja ke Bali, Menparekraf didampingi Gubernur Bali I Wayan Koster, Wakil Gubernur (Wagub) Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), Kapolda Bali Irjen Pol Dr Petrus Reinhard Golose, Dirut ITDC Abdulbar M. Mansoer, Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita, beserta jajaran pimpinan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Menparekraf mendorong Pemprov Bali melakukan tiga tahapan pembukaan beberapa sektor di Bali. Setelah pada tahap pertama pembukaan dianggap berhasil dengan implementasi protokol kesehatan yang ketat, ia berharap tahapan selanjutnya bisa dilalui dengan cepat.
"Oleh karena itu saya mohon kepada para pelaku sektor pariwisata dan ekonomi kreatif agar dapat melaksanakan hal itu dengan baik. Sehingga semua proses tahapan bisa kita review dan kita bisa memasuki tahap-tahap selanjutnya dengan lebih cepat," katanya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bakal Mulai 9 Juli
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Bali I Wayan Koster menyebut, pihaknya telah mempersiapkan tiga tahapan untuk implementasi protokol kesehatan menyambut kenormalan baru. Tahap pertama akan dilakukan pada 9 Juli 2020.
"Kami berencana kalau situasinya kondusif itu 9 Juli kami akan mulai membuka untuk pergerakan di Bali dalam beberapa sektor, kecuali pendidikan dan pariwisata," jelasnya.
Tahap kedua akan dilakukan pada Agustus 2020 dengan catatan apabila pergerakan tahap pertama kondusif dan berhasil. Lalu, akan dilanjutkan ke tahap kedua untuk wisatawan nusantara.
Setelah tahap kedua berhasil berlanjut ke tahap ketiga dengan mulai membuka destinasi bagi wisatawan mancanegara pada September 2020.
"Tapi, ini hanya persiapan dan ancang-ancang, bukan jadwal pelaksanaan. Jadi atau tidak tergantung dari perkembangan situasi dan dinamika COVID-19 khususnya perkembangan transmisi lokal di Bali," ujarnya.
I Wayan Koster menjelaskan, hal tersebut sudah sesuai arahan Presiden dan Menparekraf terkait bahwa reopening Bali harus dilakukan dengan hati-hati dan tidak tergesa-gesa.
"Jangan sampai terjadi pandemi gelombang kedua di Bali, bila kita terburu-buru. Karena itu akan berisiko dan sangat berat bagi kami," katanya.
Advertisement