Liputan6.com, Atlanta- Polisi kulit putih di Atlanta, AS yang menembak dan membunuh seorang pria keturunan Afrika-Amerika yaitu Rayshard Brooks, di luar restoran Wendy's menghadapi 11 dakwaan kriminal, termasuk pembunuhan.
Petugas bernama Garrett Rolfe itu telah dipecat setelah melakukan penembakan terhadap Rayshard Brooks pada Jumat malam pekan lalu.
Advertisement
Sedangkan Devin Brosnan, petugas kedua yang juga berada di tempat kejadian, telah ditempatkan pada cuti administratif dan didakwa dengan serangan yang diperburuk.
Pengacara Distrik Fulton Paul Howard mengatakan bahwa kedua polisi tersebut menendang Rayshard Brooks yang tengah terluka, ketika dia berbaring di tanah. Ia juga mengatakan bahwa Devin Brosnan menaruh telapak kakinya di bahu Rayshard Brooks.
Selain itu, Paul Howard juga mengatakan bahwa tidak ada petugasyang memberi Rayshard Brooks bantuan medis apa pun selama lebih dari dua menit.
Terkait sikap para polisi tersebut saat penembakan, Paul Howard menyampaikan bahwa hal itu "tidak mencerminkan ketakutan atau bahaya apa pun dari Tuan Brooks, tetapi mencerminkan jenis emosi lainnya." Namun dia menambahkan bahwa Devin Brosnan telah setuju untuk menjadi saksi negara terhadap Garrett Rolfe, demikian seperti dikutip dari VOA News, Kamis (18/6/2020).
Saksikan Video Berikut Ini:
Penyebab Kematian
Rayshard Brooks meninggal karena kehilangan darah dan kerusakan organ setelah ditembak di bagian punggung sebanyak dua kali, menurut pemeriksa medis.
Karena kematiannya, hal tersebut memicu protes berujung kekerasan selama sehari di Atlanta, termasuk mengakibatkan restoran Wendy's yang terbakar habis. Beberapa jam setelah Rayshard Brooks terbunuh, Kepala Kepolisian Atlanta Erika Shields dilaporkan mengundurkan diri.
Insiden pembunuhan terhadap Rayshard Brooks itupun terekam dalam suatu kamera di dasbor mobil polisi.
Advertisement