Liputan6.com, Jakarta Ada banyak topik yang dibahas Daniel Mananta bersama Ahmad Dhani. Salah satunya, Ahmad Dhani yang sangat fanatik di masa muda. Saat mendirikan Dewa 19, Ahmad Dhani dikenal sebagai sosok paling religius.
Percakapan mereka direkam dalam video bertajuk “Ahmad Dhani Larang Ari Lasso Keluar Dari Dewa 19,” yang dipublikasikan di kanal YouTube Daniel Mananta pada 16 Juni 2020. Bicara soal Tuhan, raut muka Ahmad Dhani makin serius.
Baca Juga
Advertisement
“Terus terang gue, tuh punya terminologi sih tentang apa itu Tuhan. Mungkin enggak sama dengan adik gue, mungkin enggak sama dengan orang lain,” beri tahu Ahmad Dhani kepada Daniel Mananta.
Datangi Kiai
Yang jelas saat Dewa 19 tengah berada di puncak popularitas, musisi kelahiran Surabaya, 26 Mei 1972, ini sangat religius, khususnya dalam wilayah tasawuf.
“Tahun 1990-an hampir setiap konser Dewa ke mana-mana aku selalu mendatangi kiai. Menurutku itu aku religius. Aku punya hubungan yang baik dengan para kiai rata-rata dari NU,” Ahmad Dhani menyambung.
Advertisement
Mentor Yang Sama
Akhir tahun 2000, Ahmad Dhani bertemu seorang habib yang kemudian menjadi mentornya dalam spriritalitas atau tasawuf. Momen ini diceritakan Ahmad Dhani kepada salah satu putranya, Dul Jaelani.
“Dia (Dul) punya mentor yang sama. Aku bilang, Dul kamu harus bermentor kepada seorang habib karena apapun kita enggak punya pengetahuan,” ujar mantan suami Maia Estianty.
Terbang Dengan Sayap Sendiri
Ahmad Dhani juga mengingatkan Dul Jaelani pada usia tertentu, ia harus terbang dengan sayap pengetahuannya sendiri. Tak bisa hidup bergantung pada kecerdasan orang lain.
“Tapi kalau usiamu sudah 40 ya harus terbang dengan sayapmu sendiri. Sama dengan yang terjadi sama aku, ketika usia 40 tahun, kata Islam, itu usia spesial. Menurut gue itu benar,” beri tahu Ahmad Dhani.
Advertisement
Hidup Mulai Usia 40
Konon, kebijaksanaan manusia dibuka lebih lebar pada usia 40 tahun. Itu sebabnya, kita mengenal ujaran life begins at 40 atau hidup dimulai pada usia 40 tahun.
“Di usia 40 tahun saya merasakan perang pemikiran dari pengetahuan dan info-info yang diterima dengan bisikan hati,” cetus pencipta lagu “Kangen” dan “Satu Yang Tak Bisa Lepas.” Pada 2000, Ahmad Dhani diingatkan habibnya agar menulis lirik lagu berdasarkan pengetahuannya sendiri.