, Jakarta - Dexamethasone tengah ramai diperbincangkan. Sebab obat itu digadang-gadang mampu mengobati pasien dalam kondisi sakit parah akibat terinfeksi Virus Corona COVID-19.
Mengutip DW Indonesia, Kamis (18/6/2020), Dexamethasone sudah ada di pasaran sejak 50 tahun, murah, gampang didapat dan hanya memiliki sedikit efek samping.
Advertisement
Obat yang biasanya digunakan memblokir peradangan dan sejumlah penyakit itu disebut dapat menolong pasien COVID-19 di ruang perawatan gawat darurat dan menyelamatkan nyawanya.
Dalam sebuah penelitian dengan sampel 2.100 pasien COVID-19, steroid Dexamethasone menunjukkan hasil positif. “
Dexamethasone dalam riset itu menjadi satu-satunya obat yang menunjukkan efek menurunkan kasus kematian pasien“, kata pakar epidemiologi Peter Horby dari Universitas Oxford, yang jadi pimpinan penelitan itu.
"Ini terobosan besar", tegas Peter Horby.
Saksikan Juga Video Ini:
Riset Tak Menunjukkan Khasiat Signifikan pada Pasien COVID-19 Gejala Ringan
Pada pasien COVID-19 dengan gejala sakit berat, riset menunjukkan pemberian Dexamethasone dosis kecil menurunkan jumlah kematian sekitar sepertiganya. Hasil itu menunjukkan, obat ini hendaknya digunakan sebagai terapi standar bagi pasien COVID-19 dengan simptom berat yang dirawat di rumah sakit.
Dalam riset juga ditunjukkan obat ini tidak menunjukkan khasiat yang signifikan pada pasien COVID-19 dengan gejala sakit ringan.
Selamatkan nyawa dengan obat murah"Hasil riset menunjukan Dexamethasone yang harganya sangat murah, bisa menyelamatkan nyawa pasien COVID-19 yang harus dibantu ventilator atau bantuan oksigen“, ujar ilmuwan Martin Landray dari Universitas Oxford.
"Sangat sulit menggantikannya dengan obat-obatan lain, karena obatnya mudah didapat dan harganya hanya sekitar 55 Euro untuk terapi delapan orang pasien dan bisa menyelamatkan nyawa mereka", tambah Landray dalam briefing online dengan para wartawan. Dia menambahkan, Dexamethasone bisa digunakan secepatnya secara global untuk selamatkan nyawa pasien COVID-19.
Advertisement