Liputan6.com, Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) melakukan berbagai inovasi dalam pengumpulan zakat pada masa pandemi Covid-19.
Baca Juga
Advertisement
Inovasi ini diwujudkan dengan berbagai langkah strategi sebagai bentuk adaptasi untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat dalam menyalurkan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) saat pandemi.
Direktur Baznas M Arifin Purwakananta mengatakan, inovasi menitikberatkan pada tiga hal yakni kampanye atau ajakan zakat yang massif, pelayanan pembayaran dan pembukaan kanal donasi.
“Ketiga hal ini adalah strategi yang dikembangkan di BAZNAS dan juga lembaga zakat lainnya dalam masa krisis Covid-19," kata Arifin dalam konferensi pers yang dilakukan secara online dan disiarkan langsung melalui Youtube Baznas TV pada Senin (15/6/2020).
Dalam strategi ini Baznas mengembangkan kampanye atau komunikasi yang baik, yakni dengan memanfaatkan platform media online, baik itu Whatsapp, Facebook, Twitter, dan sebagainya berisi poster ajakan dan program bantuan Baznas selama pandemi. Untuk pelayanan yang memuaskan, salah satunya dengan layanan jemput zakat.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Gencar Lakukan Inovasi
Arifin menambahkan keberhasilan dalam pembukaan kanal donasi merupakan elemen terakhir yang mempengaruhi peningkatan jumlah penghimpunan dalam masa pandemi ini. Yakni dengan membuka berbagai kanal donasi baik zakat, infak, sedekah, salah satunya melalui kanal digital.
Melalui inovasi layanan ini, penghimpunan dana ZIS dan Dana Sosial Keagamaan Lainnya (DSKL) di tengah masa pandemi tetap meningkat signifikan. Pertumbuhan pengumpulan ZIS melalui kanal digital periode bulan Januari hingga Mei mencapai 284 persen.
"Baznas gencar melakukan inovasi dan melakukan banyak kerja sama dengan banyak perusahaan e-commerce dalam masa pandemi untuk memberikan kemudahan membayar zakat kepada para muzaki. Hal ini tentunya juga ditambah dari sektor ritel, Unit Pengumpul Zakat (UPZ), CSR dan zakat perusahaan,” lanjutnya.
Dia meyakini menghadapi new normal ini masalahnya bukan pada bagaimana kesiapan kita mengahadapi digital, tapi bagaimana kesiapan kita untuk beradaptasi, dan digital bagian dari kita untuk beradaptasi.
Advertisement
Dana yang Terkumpul Naik 70 Persen
Selama Januari hingga Mei 2020, dana ZIS dan DSKL yang terkumpul mencapai Rp211.864.061.530 atau mengalami kenaikan 70 persen dibanding periode yang sama tahun 2019.
Secara teori, kata Arifin ketika jumlah Muzaki yang terkena imbas krisis ekonomi akibat Covid-19 bertambah, sehingga orang yang mencapai nishab zakat menjadi berkurang, baik pengusaha maupun karyawan, maka perolehan zakat diperkirakan turun. Namun pada kondisi tersebut, justru banyak muzaki baru yang muncul yang tergerak untuk turut membantu penanganan Covid-19.
Selama rentang periode Januari hingga Mei 2020, dimana setengah dari masa rentang ini dijalani dengan kondisi tidak biasa karena pandemi Covid-19, performa pengumpulan ZIS dan DSKL BAZNAS sangat baik. Indikatornya adalah pertumbuhan setiap bulannya tidak kurang dari 30% dari bulan yang sama pada tahun sebelumnya. Begitupun angka pertumbuhan muzaki yang mencapi 176%.
"Sebuah pencapaian yang patut disyukuri dalam kondisi yang sulit ini,” tutur Arifin.
Mendapat Kepercayaan Publik dalam Situasi Pandemi
Meningkatnya kepercayaan publik kepada Baznas dalam situasi pandemi Covid-19, didukung dari gerak cepat Baznas dalam merespon dan membantu masyarakat yang terdampak krisis Covid-19 lewat program-program bantuan.
Selain itu, kredibilitas Baznas sebagai lembaga negara dalam menyalurkan bantuan kemanusiaan, juga dirasakan kehadirannya oleh publik sehingga membuat beberapa media memberikan apresiasinya atas beberapa kegiatan penyaluran bantuan yang dilakukan Baznas.
“Terima kasih kepada para muzaki yang telah mempercayakan ZIS kepada BAZNAS. Semoga BAZNAS dapat selalu berada di garis depan dalam perjuangan menjalankan amanah dari para muzaki membantu mereka yang membutuhkan terutama yang terdampak karena pandemi ini,” tutup Arifin.
Advertisement