Perlu Diperhatikan, Ini Tips Aman Naik Kereta di Era New Normal

Agar tetap aman ketika naik kereta di era normal baru ini, berikut beberapa tips yang wajib diperhatikan.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Jun 2020, 20:00 WIB
Penumpang menerapkan jaga jarak aman saat duduk dalam gerbong KRL tujuan Jakarta di Stasiun Bogor, Jawa Barat, Kamis (11/6/2020). PT KCI membatasi jumlah penumpang 35- 40 persen dari kapasitas untuk jaga jarak aman antarpengguna KRL atau sekitar 74 penumpang per gerbong. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta Sebagian besar masyarakat telah kembali beraktivitas seperti biasa di era new normal atau normal baru saat ini.

Sebelumnya para pekerja harus menjalani Work from Home kurang lebih 3 bulan lamanya. Beberapa transportasi umum pun telah beroperasi seperti biasa.

Namun ada beberapa hal yang wajib diperhatikan pengguna, salah satunya seperti penumpang kereta.

Agar tetap aman ketika naik kereta di era normal baru ini, berikut beberapa tips yang wajib diperhatikan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kenakan pelindung diri

Calon penumpang melintasi rangkaian KRL Commuter Line di Stasiun Depok Baru, Jawa Barat, Senin (25/5/2020). Banyaknya warga yang silaturahmi selama lebaran menyebabkan perjalanan KRL tetap dipadati penumpang, meskipun waktu operasional dibatasi. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Dokter spesialis penyakit dalam Edward Faisal menyebutkan beberapa kiat agar tetap aman ketika menaiki kereta di era normal baru. Menurutnya, beberapa Alat Pelindung Diri (APD) harus dikenakan untuk mencegah penularan COVID-19.

“Bisa mengenakan topi, masker kain, kalau sarung tangan sebetulnya lebih diperuntukkan tenaga kesehatan, berpikir positif, dan patuhi protokol,” ujar Edward dalam siaran langsung YouTube BNPB Rabu (17/6/2020).


Jaga jarak satu meter

Antrean calon penumpang KRL meluber hingga jembatan penyeberangan orang (JPO) di kawasan Stasiun Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Senin (8/6/2020). Memasuki new normal, terjadi penumpukan penumpang di sejumlah stasiun KRL. (merdeka.com/Arie Basuki)

Dirinya juga menambahkan, jarak yang paling aman untuk mengantre di stasiun setidaknya satu meter.

“Menurut penelitian, jarak setidaknya satu meter karena kalau batuk droplet berisi virus yang keluar itu jarak jatuhnya satu meter.”

Droplet juga dapat keluar ketika orang mengobrol. Maka dari itu, penggunaan masker diperlukan untuk menahan droplet agar tidak sampai ke orang lain, tambah Edward.


Menurut pengguna kereta

Sejumlah calon penumpang KRL Commuterline mengenakan masker di Stasiun Depok Lama, Depok, Jawa Barat, Selasa (9/6/2020). Stasiun Depok Lama terpantau lengang pada hari kedua dibukanya aktivitas perkantoran di Jakarta pada masa transisi Pembatasan Sosial Berskala Besar. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Rachmi Rini seorang pengguna kereta melihat akhir-akhir ini orang-orang mulai menggunakan lagi moda transportasi tersebut walau tidak sepadat dulu sebelum adanya COVID-19.

Ia mengatakan, pihak KAI sudah memasang berbagai rambu-rambu di stasiun. Berbagai upaya pencegahan juga dilakukan petugas kereta api seperti pengecekan suhu dan pengecekan penggunaan masker.

 “Sebelum pandemi kami leluasa menaiki kereta, tapi saat ini di setiap stasiun ada petugas yang mengatur kapan kami bisa masuk ke kereta dan kapan harus menunggu,” ujar Rachmi dalam kesempatan yang sama.

Beberapa persiapan yang dilakukan Rachmi sebelum naik kereta antara lain mengenakan masker, sarung tangan, membawa tisu, serta mengenakan pakaian panjang.

“Saya menyadari setiap orang jadi panutan bagi orang lain. Jadi saya tetap melakukan jaga jarak walaupun naik kereta dengan suami atau keluarga terdekat saya.” 

Reporter: Ade Nasihudin Al Ansori

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya