Liputan6.com, Makassar Provinsi Sulawesi Selatan dikenal sebagai daerah dengan produktivitas pertanian yang sangat tinggi. Meski begitu, Kementerian Pertanian (Kementan) masih terus mencoba untuk semakin meningkatkan produktivitas, salah satunya dengan melakukan optimasi lahan rawa.
Menurut Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, pihaknya berharap setiap daerah dari tingkat kecamatan hingga provinsi, dapat memiliki lumbung pangan. Sekaligus menjaga ketersediaan pangan dari tingkat terendah
Advertisement
“Namun, lumbung pangan bisa dilakukan jika produktivitas tinggi. Untuk itu, Kementan mencoba meningkatkan produktivitas dengan melakukan optimasi lahan salah satunya dengan memanfaatkan lahan rawa. Dan hal ini juga yang kita lakukan di Sulawesi Selatan, dan sejumlah daerah lain di Indonesia. Kita ingin pangan terjaga, dan tidak ada krisis pangan jika nanti musim kemarau tiba,” tutur Mentan SYL, Kamis (18/06/2020).
Sementara Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy, menjelaskan jika optimasi lahan rawa di Sulawesi Selatan telah dilangsungkan di sejumlah daerah.
Sasaran dari kegiatan optimasi lahan rawa ini adalah kelompok tani atau gapoktan padi sawah yang di lahan rawa pasang surut maupun rawa lebak yang berada dalam hamparan atau satu blok tersier. Kegiatan ini bertujuan dapat meningkatkan Indeks Pertanaman, meningkatkan produktivitas serta partisipasi petani yang tergabung dalam poktan/Gapoktan maupun P3A/GP3A dalam pengelolaan lahan rawa.
"Salah satunya di Desa Siparappe Kecamatan Watang Sawitto, Kabupaten pinrang. Kegiatan optimasi lahan dilakukan Gapoktan Sipaenre yang mendapatkan bantuan kegiatan tahun 2019 dengan target luas sekitar 420 hektare (ha),” terang Sarwo Edhy.
Rehabilitasi Saluran Irigasi
Dijelaskannya, pada areal konstruksi optimasi lahan rawa di daerah ini, telah dilakukan normalisasi saluran sepanjang 7.490 meter. Selain itu, pada kegiatan ini telah dibuat saluran konektivitas sepanjang 1.200 meter, 14 meter tanggul serta 6 rumah pompa untuk 6 unit pompa.
Kegiatan optimasi lahan juga dilakukan di Desa Mattunru-tunrue, Kecamatan Cempa. Kegiatan yang dilakukan Gapoktan Mattunru-tunrue, memiliki target luas sekitar 258 Ha.
“Sejumlah perbaikan infrastruktur, juga prasarana dan sarana kita lakukan diantaranya konstruksi perbaikan saluran irigasi tersier 895 meter, serta normalisasi saluran 6.122 meter,“ jelas Sarwo Edhy lagi.
Dalam kegiatan optimasi lahan rawa, selain ada perbaikan infrastruktur seperti rehabilitasi irigasi pada saluran tersier di lahan rawa, juga dilakukan pengolahan lahan siap tanam, serta diberikan bantuan saprodi seperti Benih, Herbisida, Dolomit Pupuk Hayati dan Pupuk NPK untuk percepatan tanam dan bantuan Alsintan.
Rencananya, pada lahan seluas 258 hektare itu akan ditanami padi dengan varietas inpari 42.
“Kita berharap kegiatan ini mendukung produktivitas dan membuat ketersediaan pangan terpenuhi,” pungkas Sarwo Edhy.
Advertisement