Upaya China Cegah Gelombang Kedua Virus Corona COVID-19

China mulai mendeteksi lonjakan baru Virus Corona (COVID-19) di Beijing.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 19 Jun 2020, 07:57 WIB
Sejumlah siswa di sebuah kelas dipindahkan ke gimnasium dalam ruangan untuk memastikan jarak aman antarkursi di Guangqumen Middle School, Beijing, China, Senin (27/4/2020). Sekolah menengah atas di Beijing memulai kembali kegiatan belajar di kelas untuk siswa tingkat akhir. (Xinhua/Chen Zhonghao)

Liputan6.com, Beijing - China berupaya keras menhalau kedatangan gelombang kedua Virus Corona (COVID-19) di negaranya. Pergerakan di daerah ibu kota Beijing akhirnya kembali dibatasi.

Dilaporkan Channel News Asia, Jumat (19/6/2020), total kasus Virus Corona yang muncul di Beijing sudah mencapai 158 sejak pekan lalu muncul klaster baru. Penularan lokal itu adalah yang pertama setelah berbulan-bulan lamanya.

Kasus-kasus tambahan juga dilaporkan di sekitar Beijing. Ada satu kasus lain di Tianjin dan ada dua kasus di provinsi Hebei yang mengakibatkan Anxin county mengalami pembatasan transportasi.

Lonjakan baru Virus Corona di Beijing berasal dari pasar Xinfadi. Pasar besar itu menyediakan lebih dari 70 persen bahan segar di Beijing.

Sekolah-sekolah di Beijing yang belum lama dibuka kembali ditutup. Masyarakat diminta tidak keluar kota, dan melakukan lockdown ke 30 bangunan tempat tinggal agar virus tak menyebar.

Pemerintah juga mengumpulkan 400 ribu sampel tiap harinya.

Warga pun antusias mengantre untuk melaukan tes swap di stadium di Beijing.

Wu Zunyou, Kepala epidemiolog di Chinese Center for Disease Control and Prevention, menjelaskan bahwa lonjakan corona ini sudah di bawah kendali, namun ia mengingatkan agar tidak lengah.

"Itu tidak berarti tidak akan ada pasien baru besok," ujarnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Menlu Retno Marsudi: 114.587 WNI Pulang ke RI Selama Pandemi Corona COVID-19

Menlu Retno Marsudi menyampaikan usulan kerja ASEAN-Rusia pada tiga isu, salah satunya mendukung rusia sebagai aktor terdepan dalam tata kelola kesehatan di kawasan (Kemlu RI)

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan bahwa sudah ada 114.587 WNI yang pulang ke Indonesia di tengah pandemi Corona COVID-19.

"Selama tiga bulan terakhir sejak 18 Maret sampai 17 Juni 2020, kami merekam lebih dari 110.000 WNI atau lebih tepatnya 114.587 yang kembali ke Tanah Air," ujar Menlu Retno Marsudi dalam press briefing pada Kamis kemarin. 

Ia juga memaparkan bahwa WNI yang pulang pada masa pandemi Virus Corona COVID-19 bertambah dalam waktu sepekan sebanyak 3,7 persen atau 4.130 orang.

WNI yang kembali ke Tanah Air terdiri atas anak buak kapal dan WNI repatriasi.

Menlu Retno menyebut jumlah WNI yang telah kembali dari Malaysia sebanyak 83.035 orang atau bertambah dua persen dibandingkan pekan sebelumnya.

Selain itu, WNI ABK yang telah kembali berjumlah 23.297 orang dari 30 negara. Mereka masuk ke Indonesia melalui lima jalur masuk yang ada di Jakarta dan Bali.

Jumlah WNI ABK yang kembali tersebut naik 7,2 persen atau bertambah 1.564 orang dari pekan lalu.

"Sedangkan WNI repatriasi yang kembali berjumlah 8.255 orang dari 49 negara termasuk di dalamnya empat WNI dari Korea Selatan dan dua dari Peru yang tiba di Indonesia," ujar Retno Marsudi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya