Liputan6.com, Jakarta Duel melawan Manchester City bisa menjadi laga terakhir David Luiz bersama Arsenal. Kontrak mantan pemain Chelsea itu bakal berakhir pada 30 Juni dan pelatih Mikel Arteta berniat melepasnya.
Arsenal menderita kekalahan 0-3 saat bertandang ke markas Manchester City, Etihad Stadium, Rabu dini hari WIB (18/6/2020). Dalam duel ini, David Luiz yang masuk menggantikan Pablo Mari pada menit ke-20 justru harus meninggalkan lapangan pertandingan pada menit ke-49 akibat kartu merah.
Advertisement
Perjuangan The Gunners yang sudah tertinggal 0-1 lewat gol Raheem Sterling di masa injury time babak pertama semakin berat karena harus kehilangan satu pemain. Akibatnya, dua gol kembali bersarang ke gawang The Gunners lewat Kevin de Bruyne (51') dan P Foden (90+1).
Akibat kekalahan ini, Arsenal kini berada di urutan kesembilan pada papan klasemen. The Gunners mengemas 40 poin dari 29 laga dan semakin sulit bersaing menuju empat besar.
David Luiz yang kontraknya bakal berakhir pada 30 Juni mendatang sudah meminta maaf atas kekalahan yang dialami oleh The Gunners. Namun peluangnya untuk bertahan sepertinya tipis.
"Saya tidak tahu. Dia sangat terbuka, dia pemimpin. Saya yakin dia akan bicara kepada semuanya dan dia orang yang spontan. Itu nilai yang saya suka dari dia dan saya akan membelanya sekuat tenaga," kata Arteta saat ditanya mengenai sosok David Luiz seperti dilansir dari CNA.
"Selama di sini, dia menunjukkan banyak hal kepada saya dan itu terlihat dari kariernya," beber Arteta.
Kondisi Finansial
Sebelum diganjar kartu merah, Luiz juga melakukan blunder yang berakibat terciptanya gol pertama City. Luiz semakin terpuruk karena pelanggaran yang dilakukan terhadap Riyad Mahrez tidak hanya membuatnya terusir dari lapangan tapi juga memberi kesempatan lawan mendapat hadiah penalti.
Arteta memang tidak menyoroti sisi teknis David Luiz. Namun kondisi finansial Arsenal yang memburuk selama pandemi virus Corona Covid-19 menurutnya juga harus menjadi bahan pertimbangan.
"Kita tidak bisa melupakan kondisi finansial dan bagaimana Covid-19 menghantam semua klub dan perekonomian," kata Arteta. "Kami harus membuat keputusan besar," ujarnya.
"Kami juga sudah mengalami pemotongan gaji, tidak hanya pemain tapi semua staf dan dewan direksi. Ada konsekuensi dan orang-orang yang mengelola klub ini tidak ingin berada dalam situasi yang sulit."
Advertisement