Fenomena Langka 2 Sabit di Langit Rusia, Seperti Apa?

Warga Rusia pada 19 Juni 2020 sore waktu setempat akan dapat melihat bagaimana Venus bersembunyi di balik cakram bulan. Fenomena langit langka.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 19 Jun 2020, 15:23 WIB
Ilustrasi Rusia dan Bendera Rusia (AP PHOTO/Alexander Zemlianichenko)

Liputan6.com, Moskow - Warga Rusia pada 19 Juni 2020 sore waktu setempat akan dapat melihat bagaimana Venus bersembunyi di balik cakram bulan selama setengah jam.

"Para astronom menyebut fenomena ini The show of two sickles (atau lebih familiar dengan pertunjukan dua sabit)," kata kelompok VKontakte dari planetarium Moskow seperti dikutip dari vm.ru yang dikutip Jumat (19/6/2020).

Disebutkan bahwa prosesnya akan terlihat jelas di seluruh Rusia, tidak termasuk selatan wilayah Eropa negara itu, serta bagian tenggara Timur Jauh. Para ahli menjelaskan bahwa Anda perlu melihat ke arah cakrawala selatan, ke kanan Matahari.

Fenomena itu muncul dengan waktu berbeda di setiap lokasi tertentu. Di Moskow, misalnya, bulan sabit akan mulai menutup Venus pada pukul 11.42 atau sekitar 15.42 WIB.

"Dalam empat setengah menit, pada 11.47 sekitar 15.47 WIB, Venus akan sepenuhnya tertutup oleh cakram Bulan, tidak akan terlihat selama sekitar 35 menit," menurut penjelasan pihak planetarium.

Menurut perkiraan mereka, pada 12.22 sekitar pukul 16.22 WIB, Venus akan mulai keluar dari balik cakram bulan, fase seperti gerhana itu akan berakhir empat menit setelah dimulainya "pertunjukan" awal.

Mulai 22 Juni hingga akhir musim panas, Venus dapat dilihat di langit hanya di pagi hari.

Saksikan juga Video Ini:


Gerhana Matahari Cincin 21 Juni Lewati Indonesia, Terlihat dari Jakarta?

Gerhana Matahari Cincin (GMC). (Dokumentasi BMKG)

Sementara itu, Gerhana Matahari Cincin (GMC) akan terjadi dalam hitungan hari. Tepatnya pada 21 Juni 2020 mendatang.

Gerhana Matahari Cincin terjadi ketika Bulan terlalu jauh dari Bumi sehingga tidak sepenuhnya menutupi Matahari. Ini menghasilkan cincin cahaya di sekitar Bulan yang gelap. Korona Matahari tidak terlihat selama gerhana cincin.

"Jalur gerhana akan dimulai di Afrika Tengah dan bergerak melalui Arab Saudi, India Utara, China Selatan sebelum berakhir di Samudera Pasifik," jelas Pusat Sains Antariksa (Pussainsa) Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) dalam akun Instagramnya, Kamis (18/6/2020).

Sementara itu, Gerhana sebagian akan terlihat di sebagian besar Afrika Timur, Timur Tengah dan Asia Selatan.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMLG), wilayah yang terlewati jalur cincin pada Gerhana Matahari Cincin 21 Juni 2020 ini adalah Kongo, Sudan Selatan, Ethiopia, Yaman, Oman, Pakistan, India, China, dan Samudera Pasifik.

"GMC 21 Juni 2020 ini juga dapat diamati di sedikit Afrika bagian Utara dan Timur, Asia (termasuk Indonesia), Samudra India, sebagian negara Eropa, Australia bagian Utara, dan Samudera Pasifik berupa Gerhana Matahari Sebagian," jelas BMKG dalam keterangan tertulisnya di website bmkg.go.id.

Dalam penjelasannya, BMKG menyebut, Gerhana Matahari Cincin (GMC) 21 Juni 2020 yang dapat diamati di Indonesia berupa Gerhana Matahari Sebagian.

"Kecuali di sebagian besar Jawa dan sebagian kecil Sumatera bagian Selatan," jelas BMKG dalam press rilisnya.

 Selengkapnya baca di sini...

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya