Survei MarkPlus: Pandemi Bikin Masyarakat Lebih Pilih Pembayaran Digital

Survei MarkPlus menunjukkan bahwa terjadi perubahan perilaku masyarakat dalam menggunakan transportasi umum.

oleh Tira Santia diperbarui 19 Jun 2020, 15:00 WIB
Penumpang menerapkan jaga jarak aman saat duduk dalam gerbong KRL tujuan Jakarta di Stasiun Bogor, Jawa Barat, Kamis (11/6/2020). PT KCI membatasi jumlah penumpang 35- 40 persen dari kapasitas untuk jaga jarak aman antarpengguna KRL atau sekitar 74 penumpang per gerbong. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Survei MarkPlus menunjukkan bahwa terjadi perubahan perilaku masyarakat dalam menggunakan transportasi umum. Saat ini masyarakat lebih mengedepankan pembayaran digital dan mempertimbangkan protokol kesehatan.

Survei MarkPlus dilakukannya kepada 100 responden. Responden tersebut terbagi dari wilayah Jabodetabek 53 persen dan Luar Jabodetabek 47 persen. Responden menggunakan berbagai kendaraan umum baik ojek online, bus, kereta, taksi, dan lainnya.

“Survei ini dilakukan untuk memahami perubahan dalam penggunaan transportasi umum selama covid-19, untuk mendapatkan wawasan tentang perilaku dan kepedulian pelanggan saat menggunakan transportasi publik selama covid-19, dan untuk mengeksplorasi peluang industri transportasi,” kata Senior Associate MarkPlus, Inc Nadya Prasetyo , MarkPlus Industry Roundtable sektor transportasi, Jumat (19/6/2020).

Nadya mengatakan, hasil survei itu diperoleh wawasan penggunaan kendaraan umum di dalam kota, terlihat secara penggunaan terjadi penurunan signifikan, karena 40 persen responden mengklaim hampir tidak pernah melakukan kendaraan umum selama pandemi. Tetapi ini bersifat sementara karena nantinya penggunaan kendaraan umum akan kembali naik.

Sedangkan 60 persen responden lainnya masih membutuhkan multimoda untuk mencapai tempat tujuan.

Sementara dari segi perilaku sendiri MarkPlus melihat bahwa terjadi perilaku yang semakin online baik dari pencarian informasi maupun dari segi transaksi.

“Untuk pencarian informasi channel yang banyak dipakai adalah sosial media maupun website terutama official penyelenggara transportasi, sedangkan untuk payment banyak yang memutuskan full digital payment dan mengkombinasikan dengan cash,” ujarnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Transaksi

Sejumlah calon penumpang KRL Commuterline mengenakan masker di Stasiun Depok Lama, Depok, Jawa Barat, Selasa (9/6/2020). Stasiun Depok Lama terpantau lengang pada hari kedua dibukanya aktivitas perkantoran di Jakarta pada masa transisi Pembatasan Sosial Berskala Besar. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Kemudian, segi digitalisasi ke seluruhan responden mengharapkan segi transaksi dapat lebih terintegrasi, dan memiliki banyak feature seperti QR, sedangkan untuk informasi diharapkan lebih bersifat komprehensif, lengkap, updated, dan berkala dan juga bisa memberikan rekomendasi multi moda.

“Berikutnya adalah transportasi jarak jauh atau antar kota, di sini kami melihat sebenarnya responden masih banyak yang melakukan perjalanan ke luar kota selama pandemi, memang transportasi yang paling banyak digunakan adalah transportasi darat,” ungkapnya.

 


Jarak Jauh

Petugas stasiun memandu penumpang KRL Commuterline di Stasiun Bogor, Jawa Barat, Selasa (9/6/2020) pagi. Puluhan polisi, TNI, Satpol PP, dan petugas stasiun diterjunkan untuk memandu penumpang mengantisipasi antrean panjang seperti kemarin. (merdeka.com/Arie Basuki)

Namun, transportasi jarak jauh fokusnya lebih ke arah protokol dan juga prosedur-prosedur yang dilakukan untuk mencegah penyebaran virus. Sehingga dari segi digitalisasi responden sangat mengharapkan informasi yang disediakan lebih komprehensif, mudah diakses, dan juga jelas protokolnya, yang dapat diakses oleh pelanggan baik melalui mobile applications maupun online channel lainnya.

“Digitalisasi secara keseluruhan diharapkan bersifat lebih menyeluruh terintegrasi antar moda transportasi, dan diharapkan infrastruktur-infrastruktur yang mendukung penggunaan transportasi,” pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya